Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Lima SMK di Kalsel Terapkan Kurikulum Belajar 4 Tahun

×

Lima SMK di Kalsel Terapkan Kurikulum Belajar 4 Tahun

Sebarkan artikel ini
smk
Foto Ilustrasi. (net)

Banjarbaru, Kalimantanpost.com – Tidak seperti sekolah lainnya yang hanya belajar mengajar 3 tahun.

Sebanyak lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menerapkan kurikulum pendidikan 4 tahun.

Baca Koran

Tidak semua jurusan yang terapkan 4 tahun.

Hanya jurusan tertentu sesuai kebutuhan industri.

Kurikulum 4 tahun kebijakan pemerintah pusat memfasilitasi keperluan industri.

“Kelebihan yang 4 tahun praktek lebih banyak. Dalam dunia kerja lulusan SMK jabatan kerja level 2, SMP legel 1.

Bagi yang 4 tahun level 3 mendekati lulusan D3,” kata Plt Kabid SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan (Disdikbud) Kalsel, Fachrul Rizal .

Saat ini lima sekolah yang menerapkan kurikulum tersebut adalah SMK Negeri 2 Banjarmasin dengan jurusan Furniture dan SMKN 5 Banjarmasin jurusan Mekatronika.

Sementara SMK Sabumi Banjarbaru, SMK Negeri 1 Binuang, dan SMKN 1 Simpang Empat Tanah Bumbu masing-masing dengan jurusan Geologi Pertambangan.

Fachrul Rizal mengatakan, sejak 2018 lalu, kelima sekolah tersebut sudah meluluskan siswa melalui program ini sebanyak tiga kali.

“Kebijakan sekolah 4 tahun merupakan bagian dari kebijakan kurikulum yang ditetapkan Kementerian Pendidikan,” kata Rizal mewakili Plt Kadisdikbud Kalsel, M Syarifuddin.

Sebelum Kurikulum Merdeka, tahun keempat digunakan sepenuhnya untuk magang. Setelah Kurikulum Merdeka diterapkan, ada porsi tambahan untuk praktik dan penguatan teori.

Adapun keuntungan dari sistem 4 tahun ini adalah penguatan kompetensi praktis siswa. Bahkan, lulusan dari program ini diakui memiliki level kompetensi kerja setara jenjang D1 (Diploma 1) atau level 3 dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

“Artinya, mereka lebih siap kerja dan bisa langsung ditempatkan di posisi teknisi atau operator berpengalaman,” tutur Rizal.

Dari total 127 SMK (negeri dan swasta) di Kalsel, baru lima sekolah yang menerapkan sistem ini. (mns/K-2)

Baca Juga :  Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Berharap PT Bangun Banua Mampu Tunjang PAD
Iklan
Iklan