Banjarmasin, KP – Kegiatan Pasar Wadai Ramadhan yang biasanya menjadi agenda tahunan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin sepertinya bakal kembali dilaksanakan secara online.
Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini, sehingga memaksa masyarakat untuk membatasi segala kegiatan yang bisa memperbesar resiko penularan Covid-19.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ihsan Al Haq mengaku pihaknya tidak berani memfasilitasi kegiatan yang kemungkinan besar terjadi kerumunan massa.
Kendati demikian, pihaknya masih belum memutuskan apakah akan tetap digelar secara online atau offline (berjualan secara langsung).
“Kita belum memutuskan. Tapi ada dua opsi, apakah tetap online atau offline. Karena ada permintaan dari Paguyuban menghendaki berjualan seperti biasa,” ucapnya ketika dikonfirmasi awak media di lobi Balai Kota, Selasa (9/3) siang.
Menurutnya, Pemko Banjarmasin kemungkinan besar hanya bisa memfasilitasi pelaku usaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk digelar secara online.
“Sekarang masih dalam tahap inventarisasi para pedagang yang ingin ikut dalam program pasar wadai ramadhan 2021,” ungkapnya.
Mengingat untuk pasar wadai ramadhan secara langsung atau offline masih sulit dilaksanakan, ditengah suasana pandemi yang masih berlangsung. Utamanya yang paling sulit adalah mencegah terjadinya kerumunan.
“Tapi kalau mau secara offline silahkan saja ajukan permohonan kepada Satgas Pengendalian Covid-19. Karena kami tidak berani memfasilitasi,” pungkasnya.
Ditambahkannya, bagi pelaku usaha yang ingin ikut berjualan secara online, akan terlebih dulu mereka mendaftarkan usahanya melewati link pendaftaran di instagram resmi milik Disbudpar dengan nama akun @pasarwadaibjm.
“Syaratnya adalah pemilik usaha yang yang berdomisili di Banjarmasin dan bukan franchise, itu yang kita utamakan. Dan ditargetkan ada 150 pedagang,” ujarnya.
Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa omset yang diperoleh saat gelaran pasar wadai ramadhan secara online tahun 2020 lalu diklaim mencapai Rp 2,7 M. Atau naik tiga kali lipat dari pasar wadai ramadhan yang digelar sebelum pandemi melanda 2019 lalu.
“Naik tiga kali lipat dari 2019 yang omsetnya hanya Rp 900 juta,” tutupnya. (Zak/KPO-1)