Banjarbaru, KP – Banyaknya warga yang menjalani Isoman di rumah menjadi hal dilematis lantaran fasilitas yang dimiliki warga tidak terlalu lengkap, cenderung terbatas. Menanggapi keadan tersebut Pemerintah Kota Banjarbaru mendirikan posko induk peduli Isoman.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah menggalakkan gerakkan peduli Isoman, yang sistem kerjanya persis dengan Posko banjir awal tahun lalu, yakni adanya Posko induk peduli Isoman dan Posko tingkat kelurahan.
“Kita bisa selesaikan dan tangani dengan saling berkejasama, seperti diadakannya posko-posko seperti saat banjir lalu,” ujarnya.
Said Abdullah menginginkan agar seluruh lapisan warga mulai dari yang terbawah, dapat bekerjasama dan melaporkan, serta mendata warga yang terpapar Covid-19 yang sedang diisolasi.
“Nanti setiap RT agar dapat mendata warganya yang sedang isolasi mandiri, akan tetapi dilihat terlebih dahulu apakah rumahnya layak apa tidak. Apabila tidak nantinya supaya dapat dibantu dan diarahkan ke rumah dinas yang sudah disiapkan. Kita bergotong royong untuk dapat memback up, hal ini dikarenakan dapat membantu rumah sakit,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Rizana Mirza, memberi imbauan kepada orang yang melakukan isolasi mandiri untuk orang yang tidak bergejala atau bergejala ringan.
“Isolasi mandiri bukan hanya mutlak menyentuh sektor kesehatan saja, sentuh juga isi perutnya jangan sampai ia keluar untuk mencari makan,” ucapnya. (dev/K-3)
