Martapura, KP – Istri almarhum Guru Sekumpul Hj Juwairiyah binti Sulaiman yang meninggal, Senin (2/8/) malam kemarin sekitar pukul 21.30 WITA, dimakamkan berdekatan dengan makam sang suami di Komplek Ar Raudhah, Sekumpul, Martapura, Selasa (3/8) sehabis kumandang Adzan Ashar.
Oleh pihak keluarga, almarhum Hj Juwairiyah dimakamkan satu kubah dengan Abah Guru Sekumpul, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani yang berada di depan Mushola Ar Raudhah.
”Hj Juwairiyah dimakamkan bersebelahan dengan makam ibunda Guru Sekumpul, Hj Masliah. Makam keduanya dengan Abah Guru masih satu atap, hanya dipisah pembatas antara peziarah laki-laki dan perempuan,” kata Lurah Sekumpul, Gusti Marhusin kepada KP, via seluler, Selasa sore.
Dijelaskan Marhusin, Pemkab Banjar sendiri bersama pihak keluarga, memang membatasi yang datang, hanya kalangan keluarga dan orang-orang tertentu yang dapat masuk ke pemakaman. Dan diimbau untuk masyarakat agar tidak usah datang ke lokasi
”Jadi kita taati sama-sama imbauan yang sudah dikeluarkan ini. Cukup doakan dari rumah, agar tidak terjadi kerumunan yang akhirnya nanti bakal menimbulkan klaster baru,” katanya.
Berdasarkan pantauan KP, himbauan tersebut benar-benar di patuhi, suasana sendiri terlihat khusyu dan tertib mengiringi pemakaman Hj Juwairiyah. Yang datang pun dibatasi karena pandemi Covid-19. Mereka harus memasuki pintu pagar komplek secara bergiliran dan wajib menerapkan protokol kesehatan ketat.
Pihak keamanan, baik aparat Polri, TNI, Satpol PP, Dishub serta relawan juga berjaga-jaga disetiap sudut jalan demi lancarnya himbauan tersebut. Sejumlah koridor masuk menuju Komplek Ar Raudhah Sekumpul juga dijaga ketat, makanya sejak siang hingga waktu pemakaman kondisinya cukup lengang.
Sebelum di makamkan, jenazah terus dishalatkan di rumah secara bergiliran sejak almarhumah tiba di kediaman Abah Guru Sekumpul, Komplek Ar-Raudhah, Selasa dini hari. Hj Juwairiyah sendiri menghembuskan nafas terakhir pada usia 65 tahun, di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Citra Graha, Banjarbaru. (Wan/KPO-1)
