Sekitar 400 karyawan yang berada di bawah manajemen Duta Mall Banjarmasin di PHK dan dirumahkan sementara akibat adanya penerapan PPKM Level 4 di Banjarmasin,” ungkapnya Yenny
BANJARMASIN, KP – Salah satu kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan Virus Covid-19 adalah membatasi mobilitas masyarakat. Mulai istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diawal pandemi, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini.
Di sisi lain, adanya penerapan PPKM Level 4 di Banjarmasin mengharuskan sejumlah sektor usaha mengikuti kebijakan tersebut.
Namun, tentunya akan ada dampak yang ditimbulkan dari segi bisnis, terutama bagi pertokoan, pusat perbelanjaan atau mall yang harus membatasi waktu dan jumlah pengunjung.
Seperti dikatakan Yenny Puwanti, Manager Operasional Duta Mall Banjarmasin yang mengharuskan pihaknya terpaksa merumahkan ratusan karyawan.
“Sekitar 400 karyawan yang berada di bawah manajemen Duta Mall Banjarmasin di PHK dan dirumahkan sementara akibat adanya penerapan PPKM Level 4 di Banjarmasin,” ungkapnya Yenny, kemarin.
Menurutnya, PHK dan dirumahkannya sementara karyawan terpaksa ditempuh demi menekan biaya operasional dan upaya efesiensi pengeluaran oleh perusahaan.
“Yang di bawah manajemen sekitar 400 orang yang terdiri dari parkir, cleaning service, security dan yang lainnnya. Jika dihitung dengan karyawan tenant mungkin hingga 1000 orang yang di PHK dan di rumahkan,” ujarnya
Yenny mengaku, sejak diterapkan PPKM Level 4 di Banjarmasin, Duta Mall menjadi salah satu sektor yang harus tutup dan membatasi jam operasional.
Imbasnya, tak tanggung-tanggung, pihak Duta Mall dan sejumlah tenant kehilangan pendapatan mencapai ratusan milyar akibat aturan tersebut.
Ia merasa khawatir, jika PPKM terus diperpanjang, perusahaan akan semakin merugi hingga dampaknya akan semakin banyak karyawan yang dirumahkan.
Namun, Yenny menambahkan, pihak perusahaan tidak menutup mata dengan kesulitan mereka. Sebagai bentuk kepedulian terhadap karyawan yang di PHK dan dirumahkan, Duta Mall beberapa waktu lalu menggelar bakti sosial di lingkungan internal dengan membagikan 400 paket sembako.
Kegiatan seperti ini, katanya lagi, sudah yang kedua kali digelar perusahaan untuk meringankan beban para karyawan.
“Meski sudah di PHK dan dirumahkan, mereka tetap merupakan bagian keluarga besar kami. Semoga apa yang dilakukan dapat meringankan beban mereka semua,” tambahnya.
Selain itu, imbuh Yenny, kegiatan sosial ini juga sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah, agar masyarakat saling peduli untuk berbagi dengan sesama di tengah kondisi memprihatinkan seperti ini. (opq/K-1)
