Banjarmasin, KP – Bank Kalsel membangun sinergitas dengan media agar mampu menginformasikan produk maupun layanan Bank Kalsel kepada masyarakat luas.
“Jadi sinergitas ini harus terus dibangun, agar masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan bank milik banua ini,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel, Suriadi kepada wartawan, Kamis (28/4), di Banjarmasin.
Hal tersebut diungkapkannya pada acara buka puasa bersama media, dalam rangkaian kegiatan Ramadhan Bank Kalsel, dengan tema “Mari kita jadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum peningkatan kualitas diri”.
Menurut Suriadi, sinergitas dengan media selama ini cukup positif dalam menyampaian berita produk dan layanan Bank Kalsel.

“Ini diperlukan untuk mendukung kemajuan daerah, terutama perekonomian,” jelasnya.
Suriadi mengungkapkan, rangkaian kegiatan Ramadhan Bank Kalsel mencakup program tahsin Al Qur’an yang dilaksanakan setiap hari pada pukul 7.30 hingga 8.00 Wita, yang diikuti seluruh karyawan pusat maupun cabang.
“Ini dilakukan secara tatap muka maupun melalui zoom meeting, karena melibatkan karyawan di kantor cabang utama maupun pembantu Bank Kalsel,” tambah Suriadi.
Selain itu, juga melaksanakan sholat zuhur berjamaah dan kajian Islam, yang mengangkat tema berbeda setiap minggunya, seperti magrifatulloh, magrifatulloh ihsan, nuzulul Quran dan ahlaq.
“Ini bisa meningkatkan perilaku pegawai sesuai tuntutan agama Islam dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut Suriadi mengungkapkan, Bank Kalsel juga berbagi ta’jil sekitar 300 paket kepada masyarakat, baik di cabang utama maupun pembantu yang tersebar di wilayah Kalsel.
“Kita juga melaksanakan sahur, buka puasa bersama, peringatan Nuzulul Qur’an dan sholat tarawih berjamaah,” kata Suriadi.
Sementara itu, penceramah Supian Al Banjari mengingatkan kondisi sekarang yang sudah mendekati akhir zaman, yang ditandai banyaknya penyakit aneh keluar, banyak manusia mati mendadak dan pertumpahan darah.
“Kita sudah banyak menemukan wanita yang menyerupai laki-laki, bahkan memaksa laki-laki, karena perbandingan wanita dan laki-laki sudah mencapai 1 : 9,” katanya.
Kemudian, banyak perempuan yang melahirkan anak tanpa suami, yang berdampak anak tidak memiliki hak waris, karena ini diturunkan dari garis ayah. “Ini kan sudah banyak ditemukan saat ini,” ujar Supian.
Untuk itu, Supian mengharapkan agar kita semua memanfaatkan momen bulan Ramadhan ini untuk meminta ampun dan menyucikan diri segala kesalahan yang telah dibuat.
“Ramadhan juga merupakan bulan solidaritas, yang ditandai dengan infaq, sekedah dan zakat,” tambahnya. (ADV)