Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Tapin

Lomba Asman Kestrad Toga dan Akupresur Kalsel
Kelompok Sumber Sehat Desa Mekar Sari Wakil Tapin

×

Lomba Asman Kestrad Toga dan Akupresur Kalsel<br>Kelompok Sumber Sehat Desa Mekar Sari Wakil Tapin

Sebarkan artikel ini
hal 12 Tapin 35 klm 3
KETUA TP PKK TAPIN - Hj Ratna Ellyani bersama jajaran melakukan pembinaan pada Kelompok Asman Kestrad Sumber Sehat Desa Mekar Sari Kec Binuang untuk mengikuti lomba Asman Kestrad Toga dan Akupresur Tingkat Kalimantan Selatan. (KP/Ist)

Rantau, KP – Dua Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisonal (Asman Kestrad) “Sumber Sehat” Desa Mekar sari dan Kelompok “Kuncup Harapan” Kelurahan Karangan Putih Kecamatan Binuang wakili Kabupaten Tapin pada lomba Asman Kestrad Melalui Pemanfatan Tanaman Obat keluarga (Toga) dan Keterampilan (Akupresur) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebelum dilakukan penilaian Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapin Hj Ratna Ellyani beserta jajaran pengurusnya melakukan pembinaan terhadap dua kelompok Asman Kastrad di Kecamatan Binuang tersebut. Senin (4/6/2022) kemarin pagi.

Baca Koran

Kedatangan rombongan Tim Penggerak PKK dalam rangka melihat langsung kebun Asman Kestrad di Kelompok Sumber Sehat Desa Mekar Sari dan Kelompok Kuncup Harapan Kelurahan Karangan Putih Kecamatan Binuang sekaligus memberikan masukan dan saran pada kebun toga yang sudah di olah.

“Saat ini kami bersama Jajaran tim PKK Kabupaten Tapin melihat langsung sekaligus membina kedua kelompok Asman Kestrad selaku wakil Tapin untuk dikutsertakan dalam lomba tingkat Provinsi Kalsel,“ ujar Hj Ratna Ellyani Ketua Tim Penggerak PKK Tin usai melakukan pembinaan.

Menurutnya kedua kelompok Asman Kestrad sudah memanfaatkan tanaman obat keluarga dan keterampilan dengan berbagai macam-macam tanaman yang bisa dijadikan obat tradisional. Namun demikian masih ada yang masih kurang tanaman obatnya.

“Jadi kebun yang diolah menjadi tanaman obat keluarga masih ada yang kurang, perlua adanya tambahan tanaman obat lain,“ katanya.

Pembinaan ini baru pertama turun langsung ke lapangan, kedepan akan tertus menerus dilakukan hal itu agar kedua kelompok benar-benar siap untuk mengikuti lomba.

Berharap apa yang kita lakukan ini nantinya hasilnya menggembirakan dan menjad yang terbaik dari yang terbaik.

Menurut Hj Ratna terlepas ada atau tidak adanya lomba pemanfaatan tanaman obat tentunya kedua kelompok tersebut sudah membuatnya, namun masih ada yang kurang, karena warga masyarakat dapat memanfatkannya sebagai obat juga untuk menambah penghasilan keluarga.

Baca Juga :  Yamani dan Faridah Dikukuhkan sebagai Ayah-Bunda GenRe Tapin

“Jadi tidak hanya dalam mengikuti lomba, tentunya adanya tanaman obat bisa dimanfaatkan untuk pengobatan,“ tambahnya.

Dengan lomba tentunya, persiapannya lebih dimatangkan, sehingga kebun keluarga yang dibuat di desa benar benar sebuah kebun yang isinya berupa tanaman obat-obatan tradisional bisa digunakan untuk keluarga dan masyarakat. (abd/K-6)

Iklan
Iklan