Palangka Raya, KP – Kepala Badan Meteorolgi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah Catur Winarto,SP mengungkapkan, saat ini bulan Maret hingga April 2023 wilayah Kalteng memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Hal itu ia sampaikan kepada media usai memperingati Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke 73 Tahun 2023, yang digelar secara sederhana di Kantor BMKG Palangka Raya di Palangka Raya, Selasa (21/3). Terkait masa transisi diimbau masyarakat perlu waspada cuaca ektrem.
Cuaca ektrem dimaksud misalnya terjadi angin puting beliung, petir dan badai, bahkan gelombang tinggi sehingga sangat membahayakan. Untuk itu harus hati-hati, terangnya.
Ditanya kapan memasuki kemarau, dijelaskan nanti akan terjadi pada bulan Juni-Juli, dan puncaknya pada bulan Agustus-September. Curah hujan disebutkan akan lebih kering dibandingkan tahun lalu.
Untuk itu ia berharap semua pihak mewaspadai puncak musim kemarau saat perubahan iklim dipengaruhi El Nino lemah. Diakui musim kemaraunya tidak separah yang pernah terjadi di tahun 2016-2017 lalu.
Untuk gelombang laut diperkirakan terjadi dengan ketinggian 1-1,25 meter, itu masih aman untuk pelayaran laut angkutan sembako dan barang lainnya . “Tetapi untuk para nelayan kecil perlu diwaspadai”, sebutnya.
Peringatan HMD 73 Tahun 2023 di Palangka Raya diisi dengan Penandatangan Kerjasama (PKS) antara BMKG Palangka Raya, dengan PT. Angkasa Pura II ditandatangani oleh Executive General Manager Ardha Wulanigara.
Dilanjutkan dengan peluncuran dan sosialisasi webside BMKG Kalimantan Tengah, serta realase prakiraan musim kemarau di wilayah Kalteng di tahun 2023, terang Catur Winarto.(drt).
