Batulicin, KP – Usai Komisi I DPRD Kab Tanbu melaksanakan kujungan kerja (kunker) ke Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah 1/4.2023 tadi, kini giliran Komisi II juga melakukan hal sama ke kota Cantik Ibukota Kalimantan Tengah Palangkaraya ini. Hanya saja jika Komisi I DPRD Tanbu kunkernya ke Inspektorat Kota Palangkaraya, maka Komisi II kunkernya ke Dinas Pertanian Kota Palangkaraya. Kunker yang dipimpin wakil ketua komisi II I Wayan Sudarma, S. Sos, MM, diterima Kadis Pertanian & Ketapang Drs. Ranson, M.Si, di dampingi Sekdis Ir. Suwito, Kabid Ketapang, dan Kabid PTH.
Hasil dialog/diskusi serta tanya jawab, Kadis Pertania kota Palangka Drs. Ranson, M.Si, menjelaskan, untuk mengantisipasi melonjak tajam harga beras ada tiga strategi yang mereka lakukan
1. Membetuk satgas ketahanan pangan untuk memantau dan melaporkan setiap waktu perkembangan harga beras di pasaran supaya selalu di evaluasi setiap waktu.
2. Memohon bantuan ke pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, dan itu terapresiasi dengan bantuan setiap orang dapat 10 kg selama tiga bulan (Maret, April dan Mei), bantuan stunting, dan bantuan kualitas hidup. Ini terealisasi, karena kota Palangkaraya termasuk lima besar tertinggi se Indonesia. Adapun bantuan dari provinsi berupa beras premium dengan nama siap Cimanuk berkat kerja sama dengan bulog. Dan ke
3. Operasi pasar 9 bahan pokok. Operasi pasar ini sebenarnya masyarakat Palangkaraya tidak terlalu panik naik nya harga beras premium. Sebab masyarakat Palangkaraya 80 persen lebih mengkonsumsi beras medium yang harga nya tidak terlalu naik, Dinas kota Palangkaraya tidak memiliki luas lahan pertanian yang bisa digunakan untuk para petani sehingga hasilnya hanya 3% menyumbang beras lokal, sisanya mendatangkan dari provinsi Kalimantan Selatan. Namun akhir ini ujar dia, wilayah kota Palangkaraya dibanjiri hasil perkebunan semangka dan buah naga, berkah bimbingan para petugas lapangan untuk melakukan inovasi tanam semangka di lahar pasir. (han)
