MENGEVALUSI Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi pada Sabtu (19/8) di areal kawasan Tahura Sultan Adam,
Selanjutnya, Minggu (20/8) Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Kadishut Kalsel) Hj. Fathimatuzahra bersama pejabat esselon
Dishut dan Tahura Sultan Adam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lokasi dan tanaman yang terdampak.
Blusukan Kadishut dimulai tepat pada jam 7 pagi dan dilanjutkan dengan pembahasan evaluasi Karhutla.
Hj. Fathimatuzzahra meminta pejabat terkait di Dishut menginstruksikan para pemegang PPKH dan vendor pelaksana di lapangan untuk segera
merealisasikan pembuatan Sekat Bakar mengantisipasi terjadinya Karhutla sesuai rencana kerja yang telah disusun.
“Diminta pada semua pemegang PPKH yang mempunyai areal rehab das, agar dapat membuat sekat bakar untuk mengantisipasi Karhutla, dan
akan kita (Dishut) lakukan peninjauan berlanjut,” katanya.
Ia juga memerintahkan kepada petugas patroli pengendalian Karhutla Dishut dan Rehab DAS agar lebih intensif dan meningkatkan kunjungan
ke lapangan melalui patroli pengendalian Karhutla.
“Semua pengawas/petugas Karhutla Dishut dan dari PPKH agar lebih intensif lagi dalam pelaksanaan patroli guna menekan terjadinya
karhutla di dalam kawasan,” jelas Fathimatuzzahra.
Bahkan, ia menginstruksikan pula agar dilakukan penambahan anggaran untuk kegiatan pengendalian karhutla di Tahun Anggaran 2024
mendatang.
“Sehingga dapat lebih bisa mengantisipasi penanganan karhutla di dalam kawasan hutan,” kata perempuan yang akrab disapa Aya.
Sebagai informasi, kebakaran areal rehab DAS PPKH PT Adaro seluas 150 Hektare tersebut terjadi pada Sabtu, pukul 10.30 Wita dan
berhasil dipadamkan tepat pukul 17.30 Wita.
Pemadaman dilakukan mulai pukul 10.30 Wita oleh Brigdal karhutla Dishut, Tahura SA, KPH Kayu Tangi, PT. Rehabilitasi Lingkungan
Indonesia (anak perusahaan Adaro) dan lima regu MPA dengan total 200 orang personel dibantu heli bombing serta BPBD Provinsi Kalsel
yang membantu menyediakan tanki berisi air di bawah lokasi titik api yang berada di petak 9.
Beruntung ada petak penanaman yang sudah ada sekat bakarnya sepanjang 2 Km dari bawah ke atas dengan lebar 6 meter, sehingga sangat
membantu saat pemadaman dan meminimalisir meluas nya kebakaran yang terjadi.
PT Adaro sebagai pemegang PPKH yang bertanggungjawab atas lokasi tersebut akan diinstruksikan untuk membuat sekat bakar permanen
kedepannya pada setiap beberapa hektare menyesuaikan kontur di lokasi dan membuat jalur tanaman gamal sebagai sekat bakar.
Kadishut juga menambahkan, Senin ini akan dilakukan rapat dengan PT Adaro dan vendor rehab das-nya untuk mengkoordinasikan langkah
yang akan diambil guna merancang kembali strategi penanaman revolusi hijau yang adaptif terhadap karhutla.
“Kita akan rapat dengan Adaro terkait koordinasi penyiapan bibit untuk penanaman di bulan Nopember, juga evaluasi penanggulangan
karhutla nya termasuk sarpras, manajemen pemadaman, insentif tenaga dalkarhutla.
Dan ini nantinya akan berlaku atau kita terapkan untuk semua pemegang PPKH,” ungkap Aya.
Selanjutnya Kamis nanti di Kementerian LHK akan dilaksanakan rapat koordinasi peningkatan ketahanan terhadap bahaya kebakaran hutan
pada areal Rehab DAS, bersama Dirjend PDASRHL, Dirjen PKTL, Dirjen PSKL dan Direktur Adaro.
Kemudian anggaran 2024 juga akan diatur ulang pendanaan nya untuk pengendalian karhutla. (adv/K-2)