PELAIHARI, Kalimantanpost.com – Pemuda berusia 21 Tahun warga Desa Asam-asam Kecamatan Jorong meninggal akibat terjatuh dari ketinggian.
Hal itu berdasar olah TKP (tempat kejadian perkara), visum et repertum, dan keterangan sejumlah saksi yang dimintai keterangannya oleh polisi.
Pada Minggu (15/10/2023) pagi, tubuh Jaldi ditemukan warga setempat tertelungkup dan tak bergerak lagi. Letaknya berdekatan dengan tower BTS (based transciever station) telepon nirkabel.
“Korban memanjat tower BTS itu, lalu terjatuh dan meninggal,” sebut Kapolres Tala AKBP Rofikoh Yunianto melalui Kapolsek Jorong Iptu Andik Ariyanto.
Ia menuturkan, sekitar pukul 07.00 Wita pihaknya menerima laporan via handphone dari warga telah terjadi penemuan mayat seorang laki-laki di Desa Asamasam RT 13.
Pihak keluarga telah mengevakuasi jenazah dari RSUD Hadji Boejasin, Pelaihari, untuk dibawa ke rumah duka di lingkungan RT 10 Dusun 3.
Almiyadi, pihak keluarga korban, menuturkan belakangan ini Jaldi kerap berjalan malam. Sebelumnya, juga sering jalan, namun siang.
“Biasanya kalau pas jalan, ada adiknya, Muhammad Irham yang menemani. Cuma kadang jalan sendiri,” ucap Almiyadi yang juga Kepala Dusun 4 Desa Asamasam ini.
Ia mengatakan, kondisi mental anak dari keponakannya tersebut belakangan ini memang kurang stabil. Ini sejak Jaldi tak mau lagi minum obat.
Dikatakannya, sekitar satu atau dua tahun lalu, Jaldi pernah dirawat di RSJ Sambang Lihum di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Kemudian setelah kondisi kejiwaan membaik, Jaldi dibawa pulang dan rutin minum obat sesuai petunjuk petugas RSJ. Tiap bulan pihak keluarga mengambil obat.
Tapi kata ibunya Jaldi (Rusmini), akhir-akhir tak mau lagi minum obat sehingga mentalnya menjadi tak stabil. Lalu, jadi sering jalan karena sulit tidur,” paparnya. (Rzk-KPO-1)