Banjarmasin, KP — Sekolah merupakan wadah mendapatkan ilmu intelektual dan moral namun ditengah komunikasi yang terjalin diantara sesamanya perundungan atau bullying di sekolah yang menyebabkan siswa terkucilkan, takut untuk bersekolah, atau bahkan kearah yang lebih buruk lagi mwnimbulkan hal yang negatif.
Hal tersebut diungkapkan Dr. Ani Wardah M.Pd saat memberikan Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Albanjari (MAB). Sekaligus Pelantikan Konselor Teman Sebaya.
“Tentu ini sangat tidak baik jika dibiarkan akan merusak moral dan mental siswa atau teman lainnya,” katanya.
Ani Wardah juga mengungkapkan, sebagai guru peka terhadap keadaan siswa-siswanya dan lebih memperhatikan keadaan sekitarnya, jangan menganggap kasus bully sebagai kasus yang biasa karena hal ini bisa membuat siswa yang dibully semakin tidak aman berada di sekolah.
“Guru BK memiliki peran sebagai konseling para siswa. Dengan diberikan kepercayaan oleh siswa sebagai wadah untuk bercerita, yang harus dilakukan guru BK adalah memberikan solusi dan menyimpan semua rahasia siswa hanya kepada dirinya,” ucapnya.
Sementara hal senada Rudi haryani M.Pd mengungkapkan peran seorang teman dalam membantu mahasiswa yang sedang mengalami masalah, baik itu dalam lingkungan Kampus maupun disekitar dengan tujuan permasalahan yang dialami bisa terselesaikan atau yang disebut Konselor Teman Sebaya.
“Komunikasinya bisa melalui curhat, ngobrol santai dan sebagainya dimana dengan obrolan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang ada,” ucapnya.
Meski konselor berasal dari mahasiswa, mereka juga harus memiliki teknik konsultasi yang tepat. Seperti bagaimana membangun hubungan saling percaya dan komunikasi terbuka. Untuk itu harus diberikan pelatihan seperti yang dilakukan saat ini sebagai ketrampilan menangani krisis dan cara merujuk.
“Kebanyakan masalah yang timbul dari mahasiswa berupa tugas perkuliahan, teman kos, Indeks Prestasi (IP) yang menurun atau perselisihan dengan pacar. Dan saat itulah memerlukan bimbingan yang tepat yakni seorang yang dapat diajak berdiskusi,” ujarnya.
Sementara Ketua Pelaksana lisa yuliana mengungkapkan dalam peserta seminar tersebut di Ikuti 60 peserta dan 90 melalui online.
“Sebagai generasi penerus terutama Bimbingan dan konseling memiliki peran yang sangat penting dalam mengentaskan tantangan-tantangan kedepan, kita dapat memberikan layanan yang sesuai dengan karakteristik siswa saat ini, yang mengedepankan penggunaan teknologi dengan memanfaatkan fungsi advokatif dari layanan BK,” pungkasnya. (fin/KPO-1)