Banjarmasin, KalimantanPost.com – Dalam Rakerkesda (Rapat Kerja Kesehatan Daerah), Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina menargetkan penurunan angka stunting dan meraih Indikator Kota Sehat.
“Untuk insan kesehatan di Kota Banjarmasin saya menitipkan 2 hal, yaitu menurunkan angka stunting dan masuk Indikator Kota Sehat” Kata Ibnu Sina.
Untuk angka stunting pada tahun 2023 ini bisa menurunkan sebesar 5 persen, dari 27 persen pada 2022 menjadi 22 persen di tahun 2023.
Sementara, secara nasional ditargetkan sebesar 14 persen.”Perlu intervensi lebih pada 22 locust penanganan stunting” kata Ibnu Sina.
Untuk meraih Indikator Kota Sehat minimal mencapai syarat berupa 80 persen kelurahan ODF (Open Defecation Free) atau Tidak BABS sembarangan.
“Kita harus menghilangkan kebiasaan BABS sembarangan di sungai, sudah ada 42 kelurahan yang deklarasikan bebas ODF, targetnya tinggal 10 kelurahan yang tersisa sehingga bisa ikut penilaian Kota Sehat pada tahun mendatang” jelas Ibnu Sina.
Agar kebiasaan BABS ke sungai menghilang, kita tinggal menyambungkan ke PALD, kalau tidak punya jatingan air limbah domestik tinggal menyambungkan ke jaringan komunal.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Tabiun Huda mengatakan optimis 2 agenda besar penurunan angka stunting dan masuk indikator kota sehat dapat tercapai.
“Penurunan angka stunting sebesar 8 persen kita menangani di wilayah hulu dan hilir, wilayah hilir kita berusaha menangani persoalan stunting 8 persen, dan wilayah hilirnya berusaha melakukan pencegahan stunting” kata Tabiun Huda.
“Tinggal 10 persen tinggal sedikit lagi di 10 kelurahan, insya Allah bisa masuk Indikator Kota Sehat di sekitar bulan April mendatang” ujar Tabiun Huda.
Sementara, Untuk penanganan Stunting, Dinas Sosial membantu mengasuh anak bebas dari stunting untuk tahun 2023 sebanyak 16 anak.
“Targetnya pada tahun 2024 bisa mencapai 64 anak” kata Dolly Syahbana, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin.
Intervensi yang diberikan dinas sosial berupa makanan tambahan, susu dan telur.
Diharapkannya dengan membantu secara lintas sektoral ini dapat menurunkan angka stunting di Kota Banjarmasin. (mar/K-3)