Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kota Banjarmasin menyiapkan sejumlah langkah persiapan penutupan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Basirih di Jalan Gubernur Soebarjo.
Penutupan TPA Basirih dilakukan pada tahun 2030 mendatang sesuai dengan permintaan Kementrian Lingkungan Hidup terkait pembuangan sampah berbasis landfill.
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan untuk persiapan penutupan TPA Basirih adalah menutup zona pasif atau yang tidak terpakai.
“Zona pasif yang sudah ditutup adalah zona 7 dan 8, sementara zona 4 dan 5 masih aktif, selanjutnya zona yang tidak aktif kita uruk atau timbun dengan tanah merah dan zona aktif masih kita kerjakan” kata Ibnu Sina.
Menurutnya penutupan dengan tanah atau bio tekstil dapat mengikuti aturan landfill di tanah rawa Kota Banjarmasin.
Jelang penutupan TPA Basirih, Ibnu Sina mengajak warga untuk memilah sampah dengan memanfaatkan keberadaan rumah maggot sebagai pengurai sampah organik dan memanfaatkan sekitar 300 bank sampah yang tersebar di Kota Banjarmasin sebagai upaya mengurangi produksi sampah yang dibuang ke TPA Basirih.
Ibnu Sina menambahkan untuk mengurangi volume sampah ke TPA Basirih dengan memanfaatkan TPA Regional.
Namun, membuang sampah ke TPA Regional disebutnya bakal memiliki biaya operasional yang tinggi.
“Bayangkan saja dari Banjarmasin ke TPA membuang sampah dengan jarak bolak balik sekitar 42 kilometer, kebayang bbm nya berapa dan kemungkinan sampah jatuh selama perjalanan, bukan langkah pilihan utama, pilihan utama bisa diurai di tempat asalnya” tutup Ibnu Sina. (mar/K-3)
