BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Pentingnya memberikan edukasi serta pemahaman kepada masyarakat bantaran sungai, sebab dengan begitu keasrian lingkungan bisa lebih terpelihara hingga dapat terjaga kelestariannya untuk generasi akan datang.
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Sutarto Hadi pada seminar Internasional, yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) angkatan 2023 Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Mengangakat tema Transformasi Pendidikan: Problematika Perilaku Anak di Bantaran Sungai, di General Building Lecture Theater, Selasa (10/12/2024).
“Perlunya pemahaman yang diberikan agar problematika di masyarakat menjadi positif,” katanya.
Sementara koordinator Program Studi Bimbingan dan Konseling, Eklys Chaseda Makaria, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut mengangkat isu penting di masyarakat bantara sungai seperti , Bullying atau perundungan; Kekerasan seksual dan tindak asusila pada anak, Kekerasan Berbasis Gender Online, kriminalitas remaja dan lainnya.
Dengan begitu sejumlah solusi dapat dipelajari dan menghasilkan produk-produk yang dihasilkan berupa materi digital seperti website dan modul pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan tenaga pendidik serta mengobservasi dan memahami perilaku anak-anak yang tinggal di bantaran sungai.
“Harapannya produk-produk digital tersebut dapat digunakan dengan baik dan memberikan manfaat bagi penggunanya. Serta produk dirancang untuk memberikan solusi praktis bagi guru dan murid. Kami berharap hasil karya ini dapat menjadi alat bantu yang bermanfaat bagi pendidikan di kawasan bantaran sungai,” ujarya.
Eklys juga berharap, dengan seminar ini menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan kesadaran dan aksi nyata terhadap permasalahan sosial yang dialami anak-anak di kawasan bantaran sungai.
“Diharapkan acara ini mampu memberikan dampak positif dan bermamfaat bagi masyarakat serta menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya,” ucapnya.
Dalam seminar tersebut diikuti sebanyak 292 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dengan menghadirkan dua narasumber berkaliber internasional, yaitu Prof. Dr. Mohammad Aziz Shah Mohammad Arip dan Prof. Dr. Sutarto Hadi. (fin/KPO-1)
