Banjarmasin, KP – Maraknya wabah virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan beberapa waktu terakhir ini, berdampak pada isolasi yang diterapkan pemerintah setempat. Tak terkecuali seorang mahasiswi asal Kalsel yang bernama Ayu Febriyani.
Wanita berperawakan tinggi dan putih ini tengah menempuh studi D3 Bisnis Internasional di Jiangsu Institute of Commerce Nanjing China. Kendati lokasinya jauh dari asal mula virus Corona di Wuhan, nyatanya kota ini turut menerapkan kebijakan isolasi.
Ketika dihubungi lewat video call, wanita yang akrab disapa Feby ini mengatakan situasi di Nanjing masih kondusif, meskipun kota ini berjarak cukup jauh dengan Wuhan, namun nyatanya ada sekitar 7 orang di Nanjing suspect virus Corona.
“Belum ada korban meninggal di Nanjing. Terus juga di sini kehabisan masker, toko-toko tutup karena lagi Imlek,” kata Feby ketika dihubungi sejumlah awak media, Senin (27/01).
Saat dihubungi, Feby mengaku sedang berada di asrama, disebutkannya pemerintah setempat melarang masyarakat untuk bepergian ataupun beraktivitas di luar rumah. Apalagi pergi meninggalkan China.
“Jadi aku tinggal di asrama saja, mungkin selama 2 minggu. Kalau ke luar harus pakai masker dan jaket yang tebal, pokoknya tidak boleh bersentuhan sama orang lain,” bebernya.
Feby mengaku was-was, apalagi persebaran virus Corona cukup cepat, ia bersyukur ada tindakan dari Kedutaan Besar RI di Beijing yang telah bergerak melakukan pendataan dengan membuat grup di aplikasi WeChat. “Diminta data diri buat yang masih tinggal di Nanjing terutama di lingkungan kampus,” paparnya.
Oleh karena itu, Feby berharap KBRI Beijing mengirimkan stok masker dan hand sanitizer kepada mahasiswa yang terjebak di China. “Soalnya toko-toko di sini semuanya tutup,” katanya.
Sementara orangtua Feby, Riri Firman mengaku khawatir dengan kasus merebaknya virus Corona di Negeri Tirai Bambu itu. Apalagi, anaknya tidak bisa ke mana-mana lantaran pemerintah setempat melarang masyarakat ke luar ruangan.
“Saat ini sudah ada 7 orang suspect virus Corona. Tentunya hal tersebut mengkhawatirkan sekali. Kami meminta kepada warga di Kalsel agar dapat mendoakan mahasiswa Indonesia khususnya dari Kalsel agar diberikan keselamatan, kesehatan disana,” harapnya. (zai/KPO-2)