Banjarmasin, KP – Sembilan pegulat Kalimantan Selatan yang telah mendapatkan tiket lolos ke PON (Pekan Olahraga Nasional) XX tahun 2020 di Papua, tampaknya harus lebih giat berlatih.
Pasalnya pada pemusatan latihan nanti, kata salah satu pelatih gulat Kalsel, Zulkhaidir, tim pelatih akan membuat tim bayangan sebagai acuan kesiapan atlet utama. Karena jika performanya menurun tak menutup kemungkinan pegulat utama akan tersingkir dari Pelatprov (Pemusatan Latihan Provinsi)
Tim gulat PGSI (Persatuan Gulat Seluruh Indonesia) Provinsi Kalimantan Selatan, tampaknya tak main main dalam melakukan pemusatan latihan jelang PON Papua.
Pasalnya tim pelatih bertekad akan membentuk tim bayangan, yang diisi pegulat muda yang dinilai masih fresh dan memiliki fisik yang mempuni.
Tim banyangan ini nantinya akan ditempatkan pada masing masing kelas yang memiliki kuota berlaga di PON XX Papua.
‘’Jika tak mampu bersaing dengan tim bayangan, maka atlet utama harus mundur dan terpaksa digantikan dengan atlet bayangan tersebut,’’ tegas Zulkhaidir.
Hal tersebut dilakukan tim pelatih guna memacu semangat atlet dalam berlatih serta mencari pegulat terbaik untuk mewakili Kalimantan Selatan. Apalagi cabang gulat Kalsel selalu menjadi penyumbang medali terbesar pada beberapa kali PON, tambahnya.
Menurut Zulhaidir, keberadaan tim bayangan yang Isinya pegulat usia muda. Tujuannya untuk memacu semangat para seniornya agar tidak kendor dalam latihan, karena merasa sudah mengantongi tiket PON. Sebab bukan tidak mungkin nanti para senior terlalu santai belatih akan tergeser oleh atlet muda.
Pada babak Kualifikasi PON lalu hanya sebagai ajang untuk terebut tiket PON by class, dan untuk atletnya sendiri masih bisa dilakukan perombakan tergantung kondisi dan perkembangan atlet pada kelas-kelas yang lolos tersebut, yang namanya masih bias diganti, pungkas Zulkhaidir, pelatih yang beberapa kali meraih medali emas di ajang PON pada saat masih sebagai atlet. (rel/nfr/k-9)
