4 Rumah Hanyut, Dua Karyawan Warteg Hilang

Tanjung, KP – Banjir di Tanjung Kabupaten Tabalong, makin parah dan daerah lainnya masih dilanda.

Seperti Kabupaten Banjar, Balangan, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Minggu (9/2) menyusu Amuntai Kabuaten Hulu Sungai Utara.

Untuk di Kecamatan Kelua, Tabalong, empat buah rumah kontrakan hanyut di terjang banjir, Sabtu (8/2) petang.

Hanyutnya rumah itu disaksikan warga sekitar dan merekamnya.

Selanjutnya rekaman video rumah hanyut di Kelua akibat terjangan banjir ini akhirnya beredar luas dan viral di media sosial.

Saat ini, Kelua mengalami banjir hingga menyebabkan seluruh ruas jalan raya di kecamatan itu terendam luapan Sungai Tabalong.

Banjir besar seperti ini, pernah terjadi 2013 lalu, hingga menyebabkan semua masyarakat, khususnya untuk Kelurahan Pulau, diungsikan.

Terkait empat rumah yang hanyut akibat derasnya arus sungai, merupakan pertama kali terjadi di Kecamatan Kelua.

“Selama ini tidak pernah terjadi seperti ini,” ujar Tamrin, salah satu warga Kelua.

Meski demikian, dalam kasus hanyutnya rumah di bantaran sungai tersebut, tidak menimbulkan korban jiwa.

Namun semua harta benda yang ada di dalam rumah, tidak terselamatkan.

Lainnya, di Kecamatan Haruai, sebagian rumah penduduk terendam banjir dan bahkan ada yang hampir tenggelam, serta hanya terlihat atapnya saja.

Terseret Arus

Sednagkan musibah banjir di Kelurahan Rantau Kanan Kecamatan Tapin Utara kabupaten Tapin, dua warga Tegal Jawa Tengah teresret aurs dan tenggelam di Sungai Tapin, hingga kemarin malam belum ditemukan.

Berita Lainnya
1 dari 2,797

Kedua warga Tegal tersebut, M Khamdan Alfian (22) dan Fikri Ramadhani (19).

Korban karyawan rumah makan Warteg di Jalan Pahlawan Rt 03 Kelurahan Rantau Kanan.

Kejadian berawal pada Minggu (9/2) sekitar pukul 16.30 WITA, kedua korban bersama satu orang saksi yang juga temannya di warung makan milik Bambang Siswanto (29) saat itu bermain sambil berenang di Sungai Tapin yang persis berada di belang warungnya.

Menurut temannya korban sesama karyawan warung mereka bertiga menceburkan diri ke sungai Tapin padahal arus sungai kondisinya cukup deras mengingat dua hari lalu sepanjang sungai ini di landa banjir.

“Padahal saat menceburkan diri khususnya Fikri tidak bisa berenang,” ungkapnya.

Dijelas pula walapun Fikri tidak berenang ia tetap nekad turut menceburkan diri menggunakan jerigen dimasukan dalam bajunya.

Namun entah kenapa jerginnya terlepas dan melihat keadaan itu temannya Khamdan berusaha menolong dengan berpegangan tangan.

Namun Khamdan naas ikut hanyut dan tenggelam akibat tangannya dipegang erat Fikri.

Hingga malam ini kedua korban masih belum ditemukan dan untuk sementara pencarian Tim Tagana, BPBD Tapin, TNI/Polri dibantu warga. Kapolres Tapin, AKPB Eko Hadi Prayitno,SIk bersama jajarannya turut sibuk melakukan pemantauan di lapangan, dan berharap kedua korban dengan secepatnya dapat ditemukan.

Tenryata banjir juga melanda Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Berdasarkan pantauann, kemarin, sejumlah kecamatan terendam.

“Hampir semua kecamatan yang dengan bantaran sungai.

Kondidi terakhir ini mengalami terendam,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) HSU, Sugeng Riyadi.

Mengantisipasi luapan air sungai yang terus meningkatn pihak BPBD mendirikan Posko Banjir di Areal Siring Itik.

Adapun wilayah yang terdsampak banjir dekat dengan bantaran sungai untuk di Kecamatan Amuntai Tengah, seperti Desa Danau Terati, Desa Tambalangan, seperti sejumlah daerah lainnya, lanjut Sugeng. (ari/nov/net/K-2)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya