Palangka Raya, KP – Pada September 2019 lalu jumlah penduduk Kalteng miskin turun menjadi 4,81 persen dari sebelumnya 4,98 persen pada bulan Maret.
Semula jumlah orang miskin mencapai 134,59 ribu orang turun 3,35 ribu orang menjadi 131,24 orang papar Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Yomin Tofri, dalam rilis bulanan, Senin (3/2).
Untuk perkotaan penduduk miskin lebih kecil dibandingkan penduduk pedesaan. Di bulan Maret 2019 lalu penduduk miskin Kota mencapai 4,47 persen, turun menjadi 3,28 persen pada bulan Sepetember 2019.
Ini berarti priode Maret-September 2019 jumlah orang miskin perkotaan turun mencapak 1,56 ribu orang dari 48,56 ribu orang menjadi 47 ribu orang.
Sementara persentase penduduk miskin pedesaan bulan Maret tercatat 5,33 persen menjadi 5,17 persen pada bulan September 2019. Ini berarti terjadi penurunan 1,80 ribu orang, dari 86,04 ribu orang menjadi 84,24 ribu orang pada priode yang sama.
Yang paling berpengaruh terkait turun dan naiknya angka kemiskinan komoditas makanan 79,01 persen, meliputi beras, rokok kretek/filter dan ayam ras.
Yomin Tofri menjelaskan, perhitungan angka kemiskinan didasari angka pengeluaran per kakapita. Orang disebut miskin bila berada dibawah angka garis kemiskinan.
Dan ada lima komoditas non makanan memberi andil pengeluaran yang banhak, masing-masing perumahan, listrik, pendidikan, dannperlengkapan mandi.(drt/K-10)