Banjarmasin, KP — Keberadaaan Pandemi covid-19 memang menyulitkan, tetapi tidak boleh mematikan gerakan literasi. Untuk gerakan literasi kita harus berupaya semampu dan sebisanya. Tidak boleh mati gaya apalagi mati kutu. Kita harus menyiasati kesulitan ini menjadi peluang bagi tumbuhnya minat baca, budaya baca, dan daya baca dari bangsa ini. Gerakan literasi harus tetap jalan, sebab kita butuh pengetahuan untuk keluar dari situasi ini. Hal tersebut dikatakan Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta Hikmah Kurnia.
Ia, mengapreasi apa yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ( Dispersip) Propinsi Kalimantan Selatan. Seperti Web seminar, Mendatangkan Penulis Internasional serta para pendongeng-pendongeng Indonesia.
“Dispersip Kalsel selalu menampilkan Sumbernya yang keren-keren dalam menggerakan literasi dan ini kerja nyata bagi tumbuhnya masyarakat yang berpengerahuan, masyarakat yang optiminis, dan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi situasi yang sulit seperti saat pandemi ini,” kata Hikmah.
Saya ucapkan selamat kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Kalimantan Selatan. Teruslah bergerak dan teruslah berupaya. Saatnya menarasikan pandemi covid-19 bukan melulu tentang kesulitan dan air mata,” namun, sebagai jejak-jejak keteguhan, ketegaran, dan daya adaptasi. Dan literasi adalah kuncinya. Salam literasi,” tutup Hikmat Kurnia.
Sementara Kadis Dispersip Hj Nurliani Dardie mengatakan, ia hanya ingin melihat warga banua terus bergerak maju, melalui leterasi inilah yang harus ia lakukan.
“Sesuai dengan arahan Gubenur Kalsel, kita harus bergerak teruslah bersemangat untuk mencerdaskan bangsa ini melalui literasi,” kata Nurliani. (fin)
