Banjarmasin, KP – Pandemi Virus Corona (Covid – 19) menuai dampak di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi. Salah satunya ditandai dengan adanya perlambatan dan penurunan kondisi ekonomi di kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun skala besar.
Atas latar belakang itulah, Pemerintah meluncurkan program yang bertujuan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian yang disebut PEN, akronim dari Pemulihan Ekonomi Nasional.
“PEN muncul sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM,”ujarnya kepada awak media, Selasa (03/11/2020).
Pada salah satu implementasinya Program PEN memberikan dukungan likuiditas kepada perbankan di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terdampak restrukturisasi untuk kemudian menyalurkannya kepada pelaku UMKM dengan skema yang ditetapkan.
Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin mengatakan Bank Kalsel yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengajukan proposal ke Kemenkeu untuk menjadi bank mitra penyalur dana PEN dengan nominal Rp 500 miliar.
“Pengajuan yang kami ajukan adalah sebesar Rp500 miliar, dimana nantinya akan di leverage – peningkatan potensi imbal hasil- 2x lipat dari itu, sehingga totalnya menjadi Rp1 triliun. Kalau kita lihat dari apa yang sudah berjalan, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kan sudah diberikan sebesar Rp30 triliun, sementara penyerapan dana PEN per 14 Oktober 2020 baru sebesar 49,5%,” tutur Agus.
Saat ini, kondisi Bank Kalsel menunjukkan kinerja yang positif yang mana dapat menjadi pertimbangan sebagai bank yang mampu menyalurkan dana PEN. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Kalsel saat ini tercatat tumbuh normal sejak kuartal I hingga kuartal III Tahun 2020. Per akhir September 2020, tercatat total DPK Bank Kalsel sejumlah Rp12,95 triliun yaitu naik Rp206,64 miliar dari bulan sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam pemulihan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya terkait dengan bantuan stimulus permodalan kepada masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Ditambahkan oleh Agus, beberapa hari yang lalu Bank Kalsel meluncurkan produk kredit program baru bernama KUR Super Mikro, yaitu Kredit Usaha Rakyat yang diberikan kepada pelaku usaha mikro dengan plafon sampai dengan Rp10 juta.
“Tujuan penyaluran KUR ini yaitu meningkatkan dan memperluas penyaluran KUR kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” terangnya.
Sesuai dengan upaya pemulihan ekonomi, KUR Super Mikro sendiri mempunyai program sasaran khusus; pertama ibu rumah tangga yang melakukan usaha produktif dan/layak dibiayai dan yang kedua pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja yang melakukan usaha produktif dan/layak dibiayai. Persyaratan penerima Kredit Super Mikro lebih mudah dan sederhana dibandingkan persyaratan kredit lainnya.
Sektor usaha yang dapat dibiayai oleh KUR Super Mikro ini sangat banyak, hampir semua sektor dapat dibiayai seperti pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, makanan dan minuman, industri pengolahan kecil dan sektor usaha lainnya.
Sesuai dengan namanya, KUR Super Mikro ini diharapkan dapat menjadi solusi super bagi pelaku usaha yang saat ini sedang berjuang ‘memperpanjang nafas usaha’ dalam memulihkan kondisi ekonominya maupun bagi yang ingin memulai usaha di situasi pandemi saat ini.
“Saat ini dalam masa penerapan new normal, usaha – usaha mikro dan kecil harus mulai bergerak dan mulai bangkit lagi. Usaha mikro dan kecil adalah yang paling mudah menciptakan peluang ekonomi di saat perusahaan menengah dan besar memutuskan hubungan kerja secara masif. Oleh karena itu, Bank Kalsel siap menyediakan permodalan kepada pelaku usaha mikro dan kecil dengan KUR Super Mikro. Hal ini tentunya tidak lepas sebagai upaya menggenjot produk KUR yang telah ada sebelumnya dan berjalan dengan baik, sehingga tujuan utama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional bisa terwujud.” jelas Agus Syabarrudin selaku Direktur Utama Bank Kalsel.
Dalam hal Bank Kalsel dipercaya untuk menjadi mitra pemerintah dalam upaya menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional, Bank Kalsel siap menyambut dengan penyaluran dana ke sektor yang memang menjadi prioritas. Hal ini tentunya sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi dengan KUR Super Mikro yang mudah persyaratannya, murah bunganya dan tanpa disyaratkan jaminan tambahan.(ADV)u