Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

16 Sekolah Merdeka Belajar Tunggu Instruksi Pusat

×

16 Sekolah Merdeka Belajar Tunggu Instruksi Pusat

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Program Merdeka Belajar di Kota Banjarmasin segera dijalankan. Saat ini sudah diumumkan 16 sekolah penggerak yang bakal menjadi percontohan untuk program tersebut.

Android

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, program tersebut akan mulai dijalankan di tahun ajaran baru nanti.

“Tapi, kami juga harus menunggu instruksi dari pusat terlebih dahulu soal dimulainya kapan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, surat keputusan terkait penunjukan 16 sekolah itu pun sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

“Artinya, 16 sekolah itu sudah lulus seleksi. Proses seleksinya dilakukan langsung oleh Kemendikbud RI,” ungkapnya saat ditemui awak media di lobby gedung Balai Kota Banjarmasin, Senin (03/05) pagi.

Rinciannya untuk jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yakni, TK Pembina Banjarmasin Tengah, TK Inklusi Pelita Hati dan TK At Tibyan.

Untuk tingkat sekolah dasar (SD), ada SDN Pelambuan 4, SDN Seberang Masjid 1, SDN Sungai Andai 3, SDN Sungai Miai 11, SDN Kebun Bunga 3, SDN Antasan Kecil Timur 1, SDN Murung Raya 1, SDN Teluk Dalam 7, SDIT Ukhuwah dan SD Hippindo.

Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni SMPN 16, SMP 1 dan SMP Santa Maria Banjarmasin.

“Ke 16 sekolah itu, akan menjalankan program Merdeka Belajar selama tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.

Lantas, apa yang menjadi kelebihan dari sekolah penggerak itu dibandingkan sekolah lainnya?

Terkait hal itu, pria dengan sapaan Totok itu mengungkapkan, proses belajar mengajar di sekolah penggerak nantinya akan didampingi langsung oleh pihak Kemendikbud RI.

Di situ, pihak sekolah mendapatkan program pembinaan peningkatan sumber daya manusia. Dari kepala sekolah, hingga para guru yang ada di sekolah.

“Kepala sekolah, lebih kepada persoalan manajemen. Sedangkan guru, ada pada peningkatan kualitas pembelajaran,” paparnya.

Alhasil nantinya, tentu akan ada perbedaan yang cukup besar dari sekolah lainnya lantaran pada proses pembelajaran juga didampingi oleh ahli dari Kemendikbud.

“Di sisi lain, sekolah nantinya juga akan mendapatkan kucuran dana dari Kemendikbud untuk menjalankan program ini,” pungkasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan