Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Banjarmasin

Hapus Mural Sindiran, Netizen Ramai Kritik Keputusan Satpol PP

×

Hapus Mural Sindiran, Netizen Ramai Kritik Keputusan Satpol PP

Sebarkan artikel ini
IMG 20210819 WA0051 scaled
Space Iklan

Banjarmasin, KP – Keputusan Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Satpol PP setempat untuk menghapus mural sindiran penanganan pandemi Covid-19 menuai kritikan warganet atau netizen.

GBK

Seperti yang terlihat di postingan instagram @wargabanua. Akun medsos yang mempunyai ratusan ribu followers itu memposting foto tembok beton berwarna hijau tosca yang awalnya terlukis mural dengan caption singkat.

“Selamat malam & selamat istirahat!,” tulis admin akun tersebut dalam caption.

Padahal beberapa hari yang lalu, tembok beton tersebut terlukis mural dengan kalimat ‘WABAH SEBENARNYA ADALAH KELAPARAN’ yang viral di media sosial.

Namun tak lama setelahnya, aparat penegak perda di Bumi Kayuh Baimbai itu memutuskan untuk menghapusnya dengan menutupi mural tersebut dengan cat berwarna hijau tosca.

Alhasil, postingan itu langsung dibanjiri ribuan komentar pedas netizen Kalimantan Selatan. “Selamat datang di era anti kritik, kalian harus terbiasa guys, karena dia pengen lanjut 3 periode,” tulis akun @sandiannur.

IMG 20210819 WA0052

Tidak hanya itu, akun @adie_firdauz juga menanggapi keputusan Satpol PP tersebut dengan komentar yang cukup menohok.

“Hilang????? Ada apa dengan pemerintah, apakah itu kriminal???? Asli nah betakun,” tulisnya.

Kemudian ada juga komentar “SUARA RAKYAT DIHAPUS, BALIHO NYONYAH DIPAJANG DIMANA-MANA,” tulis akun @dapxx

Ada juga netizen yang menyebut bahwa pemerintah sedang dalam kondisi baper dengan tulisan-tulisan di tembok.

“Merasa makanya dihapus,” tulis akun @Ricky_alviannur. Lalu akun @fatturrahim menulis komentar “halus perasaan sidin, kada kawa tesalah sedikit,” tulisnya.

Benar saja, saat awak media mencoba melihat langsung kondisi mural tersebut ke lokasinya yang berada di Jalan RE Martadinata ternyata sudah terlapis oleh cat tembok. Terlihat belasan aparat Satpol PP sedang bergantian melapisi mural tersebut dengan cat yang sengaja mereka bawa.

Baca Juga :  SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin Diberikan Edukasi Pembuatan Sasirangan

“Kami hanya disuruh oleh Kasatpol PP untuk menutupi miral ini,” ungkap Bambang Susilo yang saat itu mengepalai instruksi pengecatan mural tersebut, Rabu (19/08) malam.

Dari informasi yang diterimanya, mural tersebut dilukis sekitar pukul 2.00 dini hari beberapa hari yang lalu. Namun pihaknya masih belum mengetahui identitas pelaku yang melukis tembok dengan kalimat satir tersebut.

“Tapi kita masih belum diinstruksikan Kasat untuk mencarinya. Kalau sudah ada perintah batu kita buru siapa yang melukis,” ujarnya

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin tak mengelak bahwa ia telah memerintahkan bawahannya untuk menghapus mural kritikan yang berwarna kuning terang itu.

“Karena kalimat mural di tembok Pelabuhan Martapura Lama itu mengandung berbagai interpretasi (multitafsir) jika dibaca warga. Jadi kita tutup dengan cat baru supaya tidak terlihat lagi,” ungkap Kasat.

Menurut Muzaiyin. Kalimat tersebut kurang cocok dilukiskan ditengah kondisi masyarakat yang kondisinya saat ini masih dilanda pandemi.

“Karenanya, kami menghimbau, agar lebih menjaga ketenangan dan kebersamaan dalam menjaga kondisi pandemi saat ini yang sedang berat dirasakan masyarakat. Jadi hal-hal yang bersifat multi interpretasi seperti itu sebaiknya dihindari,” jelasnya.

Disamping itu, Muzaiyin juga meminta RT dan masyarakat yang tinggal di kawasan yang lokasinya berpotensi untuk dijadikan tempat melukiskan mural-mural serupa agar lebih protektif terhadap lingkungannya.

“Kami harap ada kerjasama RT maupun warga setempat untuk bisa menjaga kondisi saat ini,” ujarnya.

Lantas, apakah mural-mural dan gambar lainnya tidak ikut dihapus?

Terkait hal itu, Muzaiyin menilai bahwa mural dan gambar yang lain masih tidak termasuk mural yang mempengaruhi warga untuk berpikir dengan tafsir yang berbeda. Sehingga pihaknya hanya menghapus mural yang viral tersebut.

Baca Juga :  Tiga Kandidat Wakil Wali Kota Adu Gagasan dalam Debat Pilwali 2024

“Sementara ini mural lain tidak terlalu menarik perhatian. Hanya itu yang kita hapus. Yang lain itu tidak masalah karena kita nilai bisa menambah keindahan kota,” tandasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan