Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Perketat Pengawasan Siswa Gegara Kasus Dugaan Penculikan

×

Perketat Pengawasan Siswa Gegara Kasus Dugaan Penculikan

Sebarkan artikel ini
IMG 20211214 WA0066 scaled
Ilustrasi Siswa - Siswa di SDN Alalak Utara saat keluar dari proses belajar di sekolah (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Menindaklanjuti adanya kasus dugaan penculikan murid SD beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin mewanti-wanti pihak sekolah untuk lebih menggiatkan lagi penjagaan.

Baca Koran

Kepala Bidang Bina SD Disdik Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, peristiwa dugaan percobaan penculikan anak yang sempat menghebohkan warga beberapa hari lalu agar dijadikan sebagai pembelajaran.

Tujuannya tidak lain agar jangan lengah mengawasi anak-anak saat berada di sekolah. Khususnya, untuk guru di pendidikan Sekolah Dasar (SD) juga orang tua murid.

“Baik melalui guru piket, maupun pihak keamanan sekolah. Kami meminta agar pihak sekolah memiliki kewaspadaan tinggi,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Selasa (14/12) siang.

Ia menjelaskan, pihaknya menyikapi serius kasus dugaan penculikan yang menimpa murid salah satu SD di Banjarmasin Utara, itu.

Menghindari kejadian serupa agar tidak terulang lagi, dalam waktu dekat pihaknya juga bakal membuat surat edaran untuk sekolah.

Surat edaran tersebut berisi penekanan dengan meminta pihak sekolah untuk meningkatkan jadwal piket guru maupun keamanan sekolah.

Hingga selanjutnya, meminta dukungan pengawasan pada orang tua, agar lebih disiplin dalam mengantar dan menjemput anak di sekolah.

“Masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM), waktu siswa masuk dan pulang itu sudah jelas. Untuk SD, pembelajaran hanya diperkenankan hingga jam 12 siang,” tekannya.

“Dengan menjemput anak tepat waktu, anak-anak bisa merasa lebih aman,” tambahnya.

Di sisi lain, Nuryadi juga mengingatkan orang tua siswa. Ia menilai kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, juga dipicu adanya kelalaian orang tua siswa.

“Saat kasus itu mencuat, kami sudah meminta klarifikasi dari si anak, orang tua hingga saksi di lapangan,” ungkapnya.

Menurutnya, dari hasil klarifikasi yang dilakukan tersebut diketahui, saat mengantar anak-anak dan sudah hendak sampai ke sekolah, ternyata si orang tua malah mampir berbelanja.Lalu, tahu-tahu anaknya berjalan sendiri ke sekolah, dan disitulah peristiwa itu terjadi.

Baca Juga :  Komisi III Wakil Rakyat “Rumah Banjar” Undang Dinas PUPR Provinsi Kalsel untuk Rapat Kerja

“Jadi saya rasa, bukan semata-mata kesalahan pengawasan dari pihak sekolah. Ada keteledoran orang tua di situ,” tekannya.

“Mestinya, jangan biarkan anaknya berjalan sendiri. Kami berharap ada peran orang tua, untuk turut serta mengawasi anak-anaknya,” pungkasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala SDN Alalak Utara 1 Banjarmasin, Mahdalena. Ia mengaku sudah mengetatkan pengawasan terhadap antar jemput siswa di sekolahnya.

“Kita pastikan bahwa yang menjemput itu harus orangtuanya atau minimal kita ketahui siapa yahg menjemput mereka,” ujarnya.

Menurutnya, peristiwa dugaan percobaan penculikan yang terjadi pada salah satu anak didiknya itu harus dijadikan pelajaran agar jangan sampai terulang kembali.

“Kami juga sudah mengimbau kepada masing-masing orangtua siswa untuk terus mengawasi buah hatinya dan jangan sampai lengah. Kita tidak mau ada kejadian serupa lagi terjadi,” tandasnya.(Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan