Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Tangkal Radikalisme, FKPT Kalsel Prioritaskan Literasi Digital

×

Tangkal Radikalisme, FKPT Kalsel Prioritaskan Literasi Digital

Sebarkan artikel ini
IMG 20211229 192036 scaled
Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi saat menjawab pertanyaan awak media usai kegiatan NGOPI COI (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia), Rabu (29/12/2021). (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Dimana pun, potensi terorisme selalu ada, itu tak bisa dipungkiri. Faham radikalisme dan terorisme itu selalu memanfaatkan waktu dan peluang sekecil apapun.

Baca Koran

Hal tersebut, diungkapkan dalam acara NGOPI COI (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia) yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel, Rabu (29/12/2021).

Dikatakan Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi, potensi radikalisme di Kalimantan Selatan berada di kategori waspada menuju aman atau berada di angka 10,4 persen. Sedangkan, untuk angka keberagamaan atau kebhinekaan berada pada angka 84,8 persen.

“Itu bagus, artinya masyarakat Kalsel secara umum sudah bisa menerima sebuah keberagamaan,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, dari penelitian yang dilakukan pihaknya ada beberapa hal yang juga patut diperhatikan dan menjadi atensi bersama, yakni masih rendahnya angka literasi digital yang hanya berkisar di angka 50,4 persen.

Padahal menurutnya, berdasarkan data, sebanyak 86 persen rata-rata pengguna internet adalah para remaja dan anak muda atau kaum milenial.

IMG 20211229 192710 2

“Anak-anak muda sangat rentan terpapar, terutama melalui media sosial, dan tentu kita sangat prihatin sekali,” tandasnya.

Ia juga mengingatkan, agar setiap orangtua harus selalu memerhatikan anak-anaknya yang sering bermain media sosial, karena dalam hitungan jam saja para mentor teroris ini bisa mencuci otak para anak muda.

Rendahnya angka literasi digital akan membuat remaja minim akan media pembanding dalam mencari informasi, baik itu yang berkaitan dengan agama dan informasi lain.

Hal tersebut, akan berdampak mudahnya para anak muda terpapar paham-paham radikalisme. Selain itu, mereka juga minim proteksi terhadap konten-konten negatif yang diterimanya.

“Karena itu, kita akan prioritaskan literasi digital di media sosial dengan sasaran anak-anak muda sebagai salah satu upaya menangkal faham radikalisme. Sebab, dari 1.000 terduga aksi terorisme yang tertangkap ini, sebanyak 80 persennya adalah anak muda yang berusia 19 atau 20 tahunan,” beber pria yang akrab disapa Didit itu.

Baca Juga :  Jadwal Porprov Tala bulan Oktober Kemungkinan dipercepat ke September

Tak hanya memaparkan capaian-capaian selama tahun 2021, FKPT Kalsel juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap lingkungan. Mengingat ujarnya para pelaku radikalisme akan selalu memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk beraksi.

“Teroris itu semacam bunglon lah, dia bisa berubah warna menyesuaikan lingkungannya. Untuk itu, sangat perlu untuk membangun kepedulian kita. Tak bisa hanya sepihak mengatasinya, tapi harus bahu membahu dan perlu sinergitas semua komponen, baik TNI, Polri, BNPT, FKPT, tokoh masyarakat dan semua elemen masyarakat,” tekannya.

Ia berharap, perlunya mengaktifkan kembali izin lapor atau siskamling 1×24 jam, juga memerhatikan lingkungan dan keluarga terdekat.

“Untuk menjaga kedamaian banua, mari kita tetap waspada terhadap lingkungan. Segera laporkan ke RT atau pihak berwajib jika menemui hal-hal yang mencurigakan,” tuntasnya (Opq/KPO-1)

Iklan
Iklan