Kasus HIV/Aids tersebut terbilang kecil, l jika dibandingkan dengan estimasi nasional bahwa di Kalteng ada 4.310 kasus HIV-AIDS. Artinya, baru 34 persen saja kasus HIV-AIDS yang berhasil ditemukan, sedangkan 66 persen lainnya belum ditangani.
PALANGKA RAYA, KP — di Provinsi Kalteng, secara kumulatif kasus HIV-AIDS dalam 5 tahun terakhir, HIV-Aids sebanyak 1.501 orang, yang terdiri dari HIV 903 orang, sedangkan AIDS 598 orang.
Angka tersebut kecil jika dibandingkan dengan estimasi nasional bahwa di Kalteng ada 4.310 kasus HIV-AIDS. Artinya, baru 34 persen saja kasus HIV-AIDS yang berhasil ditemukan, sedangkan 66 persen lainnya belum ditangani.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Kalteng Katma F Dirun mengatakan hal itu saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng pada peringatan hari HIV/AIDS di Palangka Raya, kemarin.
Dalam rangkaian hari HIV AIDS tersebut dia juga meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, Minggu pagi (5/12).
Vaksinasi massal ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2021 diantaranya Senam Bersama dan Pemeriksaan HIV Gratis.
Vaksin ini diinisiasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS Prov. Kalteng bekerjasama dengan Polda Kalteng, Pemerintah Daerah serta Pihak terkait lainnya. Sedikitnya 300 kuota vaksin disediakan untuk dosis 1 dan dosis 2.
Sementara untuk pemeriksaan HIV sebanyak 200 kuota dan pengecekan kesehatan sebanyak 50 kuota.
Dalam sambutan itu dikatakan juga bahwa Hari Aids se-Dunia yang diperingati setiap tahun, bermakna sebagai peringatan atas tingginya kasus HIV-AIDS di Indonesia. Di Indonesia, data Epidemi HIV menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Dalam upaya meningkatkan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS ini, Kemendagri telah menetapkan Permendagri nomor 100 tahun 2018, tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM), di dalamnya diatur jenis pelayanan dasar untuk masyarakat, yaitu Edukasi, Tes/pemeriksaan HIV, dan merujuk untuk pengobatan lebih lanjut.
Tiga hal tersebut harus dipastikan dibiayai secara memadai oleh Pemerintah Daerah sebagai bentuk realisasi konkrit untuk cegah HIV dan akses untuk semua, karena standar pelayanan minimum berlaku untuk semua warga negara, tanpa terkecuali. Daerah tanpa alokasi APBD untuk nomenklatur pelayanan dasar HIV-AIDS akan menjadi perhatian khusus dari Kemendagri.
Katma berharap agar masyarakat membicarakan persoalan-persoalan menyangkut HIV-AIDS dalam keluarga baik formal atau informal dan memprogramkan kegiatan-kegiatan terkait pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di Instansi / Badan / Lembaga / Dinas. Melalui, Peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2021.
Ia meminta peringatan.HIV/ AID tahun ini dapat menjadi momentum gerakan masyarakat untuk bersama sama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV sehingga status HIV dapat segera diketahui dan bila positif dapat segera mendapatkan pengobatan.
Peringatan HAS Tingkat Kalteng dihadiri juga diantaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Leonard S Ampung, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Herson B Aden, Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng serta Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Prov. Kalteng Hj. Saidah Suryani. (drt/K-10)