Banjarmasin, KP – Komunitas Motoris Kelotok Wisata di Kota Banjarmasin kini mempunyai ketua yang baru. Yakni Redy Budiarianto.
Ia terpilih usai menjalani proses voting yang dilakukan oleh 121 orang Motoris Kelotok Wisata di lantai dasar Gedung Menara Pandang, Banjarmasin, Senin (31/1) kemarin.
Ia mengalahkan kandidat lawannya, Burhanuddin dengan perolehan suara sebanyak 44, sedangkan Burhanuddin hanya memperoleh 27 suara.
Alhasil, pemuda yang akrab disapa Iki tersebut resmi mengetuai seluruh motoris kelotok wisata yang membuka jasanya di Siring Piere Tendean, Banjarmasin, selama 5 tahun kedepan.
Pemilihan ketua ini, dihadiri Dinas Kebudayaan kepemudaan olahraga dan Pariwisata (Disbudparpora) Banjarmasin dan Satpolairud bersama jajaran.
Sebelumnya, Persatuan motoris kapal wisata Kota Banjarmasin diketuai oleh Burhanuddin, yang kini kembali mencalonkan dirinya dan Redy Budiarianto sebagai kandidat lainnya.
Setelah hasil voting diketahui, Iki mengaku bersyukur atas terpilihnya dirinya sebagai ketua Motoris Kelotok Wisata.
“Alhamdulillah semoga kami bisa amanah menjalankan tugas sebagai ketua komunitas motoris,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Selasa (1/2) petang.
Disamping itu, Iki berharap agar Surat Keputusan (SK) pembentukkan kepengurusan komunitas motoris kelotok wisata ini bisa cepat diterbitkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Bukan tanpa alasan, harapan tersebut diungkapkan Iki agar pihaknya bisa segera bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dalam hal pengembangan pariwisata.
“Saya berharap juga kepada pemko agar secepatnya untuk membikin Surat keputusan (SK) agar ada payung hukumnya,” katanya.
“Kami siap mengembangkan objek wisata, khususnya wisata susur sungai yang ada di Banjarmasin,” ucapnya.
Kendati siap bekerja sama, bukan berarti tak ada catatan dari para motoris. Redy mengaku pemerintah perlu menunjang kegiatan para motoris dengan bantuan berupa sarana prasarana.
Ambil contoh, keberadaan life jacket.
Diungkapkannnya, saat ini masing-masing motoris hanya memiliki 10 life jackjet. Padahal, penumpang yang biasa memakai jasa motoris jumlahnya lebih dari sepuluh orang.
“Kadang diisi 17 atau 18 penumpang. Masih jauh dari cukup. Kami sangat memerlukan sarana penunjang (life jacket) ini,” harapnya.
Selain life jacket, yang tak kalah penting lainnya adalah perlunya Surat Keputusan tentang adanya Perkumpulan Motoris Kapal Wisata Kota Banjarmasin, yang semestinya dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin.
Menurut Redy, perkumpulan motoris yang kini dipimpinnya sudah sejak lama dibentuk, dan sudah berulangkali pula berganti ketua. Namun sayangnya SK yang dimaksud tak kunjung dikeluarkan.
“Kami sangat menginginkan SK itu. Agar kami juga ada payung hukumnya. Selama ini yang ada hanya SK kepengurusan. Kami berharap, dinas terkait segera mengeluarkannya,” tekannya.
“Dalam rapat terakhir, seusai pemilihan, kami diminta mengajukan kembali untuk SK itu. Nanti akan kami ajukan. Dan sekali lagi semoga saja dinas terkait bisa mengeluarkan SK itu,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fitriah mengaku bahwa pihaknya menyambut baik atas terpilihnya ketua yang baru.
“Kami hanya berpesan kepada ketua baru yang terpilih ini agar bisa bekerja sama dengan lebih baik,” harapnya.
Fitriah juga berjanji bakal membikin SK untuk ketua baru motoris kapal wisata kota Banjarmasin ini, yang mana untuk bisa mengikat aturan oleh Dinas nanti.
“Jika nanti sudah keluar maka dalam pengurusan bisa menaati apa yang Kita buat nanti dalam ketentuan SK tersebut,” terangnya.
“Saya berharap kepada seluruh motoris kelotok wisata ini bisa memberikan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung di kota seribu sungai,” tandasnya. (Kin/KPO-1)