Orientasi Layanan Tes dan Pengobatan HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Swasta

Palangka Raya, KP – Sejalan dengan target global untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030, maka Indonesia telah menetapkan untuk mencapai 95-95 -95 dan three zero/3.0 HIV AIDS dan PIMS pada tahun 2020-2024.

Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) menggelar Orientasi Layanan Tes dan Pengobatan HIV AIDS dan PIMS (Training Private Clinic) Tahun 2023 bagi Fasilitas Layanan Kesehatan Swasta, bertempat di Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya, Rabu (8/3).

Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinkes Kalteng Suyuti Syamsul. Ia mengatakan, terdapat enam strategi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS yaitu: Penguatan komitmen dari kementerian/lembaga yang terkait di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Kemudian melakukan peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan bermutu; Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah dan Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.

Berita Lainnya
1 dari 1,055
loading...

Penemuan kasus baru di Kalteng pada Tahun 2021 melalui klinik KT (Konsling dan Tes) sebanyak 121 kasus, dan melalui klinik TIPK (Tes dan Inisiasi Petugas Kesehatan) sebanyak 143 kasus, sehingga jumlah kasus baru HIV AIDS di Kalimantan Tengah pada Tahun 2021 yaitu sebanyak 264.

Pada periode Tahun 2022, penemuan kasus baru melalui layanan KT yaitu 215 kasus, dan melalui layanan TIPK sebanyak 172 kasus, sehingga total penemuan kasus baru Tahun 2022 yaitu sebanyak 387.

Capaian indikator Program HIV AIDS dan PIMS pada Tahun 2022 (Januari – September 2022) yaitu : a) Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV); b) Persentase Orang Dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA on ART); c) Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai ART; d) Persentase Pasien Sifilis yang Diobati,” katanya.

Jumlah layanan Pengobatan, Dukungan dan Perawatan (PDP) di Kalteng semakin meningkat. Pada Tahun 2019 jumlah layanan PDP hanya sebanyak delapan layanan, jumlah tersebut mengalami pengingkatan setiap tahunnya.

Pada tahun 2022, layanan PDP yang ada di Kalteng berjumlah 20 layanan, layanan tersebut ada di 10 rumah sakit dan 10 puskesmas. Masih di Tahun 2022 telah disulkan sebanyak 27 layanan PDP baru, hingga saat ini proses aktivasi masih berada di pusat.

Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu dalam rangka pendalaman matericdan memperbaharui informasi dalam pelaksanaan program HIV AIDS dan PIMS yang nantinya akan disampaikan oleh narasumber. Semoga dengan waktu tiga hari ini, kita bisa megoptimalkan ilmu yang dibagikan oleh para narasumber yang berkompeten di profesinya masing-masing,” tutup Suyuti.

Kegiatan dihadiri sebagai Narasumber tim HIV AIDS RSUD dr. Doris Sylvanus dan Narasumber dari Tim HIV AIDS Puskesmas Panarung serta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalteng. (drt/k-10)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya