Banjarmasin, KP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel menggelar Pasar Murah yang merupakan aksi nyata Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai Sabtu – Senin, tanggal 24 – 26Juni 2023 di halaman eks Kantor Gubernur Kalsel, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin Tengah.
Operasi Pasar Murah barang kebutuhan pokok oleh TPID Kalsel dilaksanakan dalam rangka pengendalian inflasi daerah. Sejumlah bahan kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Ada banyak komoditi yang ditawarkan, seperti beras, gula pasir, tepung, minyak goreng, telur ayam ras, cabai, bawang merah, LPG 3 Kg, dan kebutuhan pokok lainnya.
Semua bahan pokok yang dijual difasilitasi oleh beberapa SKPD, diantaranya Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan dinas lain yang seluruhnya disubsidi oleh Pemprov Kalsel, serta didukung oleh Bulog Kalsel dan sejumlah distributor.
Dari pantauan di lapangan, ribuan warga rela antre untuk bisa mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
Bulog Kalsel sendiri meyiapkan 120 ton beras selama pelaksanaan operasi Pasar Murah ini.
“Sehari kami siapkan 40 ton beras, jadi selama 3 hari ini ada 120 ton beras yang kami drop,” ungkap salah seorang petugas, Senin (26/6).
Ada paket beras yang telah dijual Bulog Kalsel, yaitu Beras Medium SPHP isi 5 kg seharga Rp 45.000 dan Beras Pamanukan 5 kg seharga Rp 60.000. Kedua paket 2 sak beras tersebut dijual Rp 105.000.
Sedangkan, untuk bawang merah dijual Rp 28.000 per kg, bawang putih Rp 33.000 per kg, cabai rawit Rp 40.000 per kg, cabai keriting Rp 40.000 per kg, telur ayam ras 1 rak Rp 48.000, dan paket minyakita 2 liter + gula 2 kg Rp 46.000.
Yang pasti, seluruh harga bahan kebutuhan pokok selama operasi Pasar Murah TPID ini dijual di bawah harga pasaran.
Hanya saja, masyarakat tak bisa membeli sesuka hati. Ada pembatasan jumlah pembelian yang diterapkan panitia pelaksana agar distribusinya merata.
Salah seorang warga, Lala mengaku rela antre sejak pagi hari demi bisa membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga murah.
“Tadi beli Beras Medium isi 5 kg itu dijual seharga Rp 45 ribu. Kalau di pasaran mungkin harganya sekitar Rp 65 ribu lebih. Jua beli Beras Pamanukan 5 kg harganya Rp 60.000, di luaran bisa sampai Rp 80.000 lebih. Lumayan lah selisih harganya, makanya saya beli di sini,” tutur warga Sungai Andai ini. (Opq/K-1)