Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Sektor Jasa Keuangan di Kalsel pada Agustus 2023 Tumbuh Positif

×

Sektor Jasa Keuangan di Kalsel pada Agustus 2023 Tumbuh Positif

Sebarkan artikel ini
8 4klm 3
PEMAPARAN - Kepala OJK 9 Regional Kalimantan, Darmansyah, saat memaparkan terkait sektor jasa keuangan di Kalsel yang tumbuh positif di Agustus 2023. (KP/Opiq)

Darmansyah juga memaparkan, sektor pertanian merupakan sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar pada Agustus 2023 di Kalimantan berdasarkan lokasi proyek.

Banjarmasin Kalimantanpoct.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan menilai sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan posisi Agustus 2023 tumbuh positif, terlihat dari perkembangan di Sektor Perbankan, IKNB dan Pasar Modal yang meningkat.

Kalimantan Post

Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, menyebutkan, di sektor Perbankan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold yang memadai.

“Aset, DPK dan kredit perbankan Kalimantan Selatan secara yoy

tumbuh 14,28 persen, 11,38 persen dan 5,43 persen. Adapun Loan to Deposit (LDR) pada angka 76,32 persen dan NPL nett maupun gross masing-masing 1,05 persen dan 2,67 persen. Artinya, sektor perbankan masih memiliki ruang penyaluran kredit dan tetap menjaga kualitas kredit,” ungkapnya saat media update bulanan, Senin (16/10/2023).

Kemudian, lanjutnya, di sektor perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan positif dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga. Aset, DPK dan kredit perbankan syariah Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 22,54 persen, 8,57 persen dan 14,07 persen dengan LDR 85,60

persen dan NPL nett maupun gross masing-masing 0,78 persen dan 2,20 persen.

“Double digit pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan syariah di Indonesia,” ujar Darmansyah.

Darmansyah juga memaparkan, sektor pertanian merupakan sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar pada Agustus 2023 di Kalimantan berdasarkan lokasi proyek. Sedangkan komoditas unggulan sekaligus penopang ekonomi Kalimantan yaitu Pertambangan dan penggalian masuk dalam 6 sektor terbesar penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan

melalui perbankan yang berkantor pusat di wilayah selain Kalimantan (Kredit Korporasi).

Baca Juga :  Harga Emas Galeri24 Turun, UBS merosot

Sementara itu, proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di Kalimantan Selatan posisi Agustus 2023 sebesar Rp21,6 triliun atau 36,19 persen dari total kredit dengan risiko kredit yang terjaga tercermin dari rasio NPL gross Kredit UMKM sebesar 3,46 persen.

Penyaluran kredit UMKM di Regional Kalimantan sebesar Rp96,0 triliun atau 6,80 persen dari total penyaluran Nasional dengan rasio NPL gross kredit

UMKM sebesar 3,41 persen.

Sektor usaha terbesar penyaluran UMKM yaitu Perdagangan Besar dengan porsi 40,6 persen, diikuti dengan Pertanian sebesar 29,5 persen dan Jasa

Kemasyarakatan sebesar 5,3 persen.

Adapun perkembangan BPR/S di Provinsi Kalimantan Selatan masih tetap terjaga dengan Aset, DPK dan kredit secara yoy tumbuh 48,56 persen, 70,94 persen, dan 60,37 persen. Penambahan angka yang cukup tinggi disebabkan adanya perpindahan 1 BPR dari Surabaya ke Kalimantan Selatan.

Sedangkan untuk perkembangan industri Keuangan Non-Bank, Darmansyah mengatakan kinerja penyaluran piutang pembiayaan di Provinsi Kalimantan Selatan Total meningkat sebesar 23,48 persen yoy dengan nominal total pembiayaan sebanyak Rp10,8 triliun.

“Sementara itu, NPF gross tercatat sebesar 1,88 persen, masih di bawah threshold. Penghimpunan premi asuransi umum per Juni 2023 di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp288 miliar atau tumbuh sebesar 31,67 persen (yoy),” bebernya.

Kemudian, penghimpunan premi asuransi jiwa per Juni 2023 sebesar Rp245,40 miliar tumbuh secara signifikan sebesar 70,06 persen (yoy) seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berasuransi.

Pada sektor

Industri Pasar Modal di Kalimantan Selatan pada Agustus 2023 juga terus menunjukkan kinerja yang positif. Hal tersebut nampak dari nilai kepemilikan saham yang naik sebanyak 146,24 persen secara year-on-year, menjadi Rp69,57 trilliun.

“Jumlah investor yang meningkat sebanyak 21,31 persen (yoy) mengindikasikan bahwa Pasar Modal masih menjadi pilihan yang baik untuk berinvestasi bagi masyarakat Kalimantan Selatan,” jelas Darmansyah.

Baca Juga :  OJK Tegaskan Tak Terlibat dalam Penawaran Jasa IPO oleh PT Investindo Public Optima

Berdasarkan data yang dihimpun OJK, jumlah investor di Kalimantan Selatan mayoritas berasal dari Banjarmasin, yaitu sebanyak 58 persen.

Peningkatan ini juga tidak terlepas dari upaya OJK dan BEI yang secara rutin

menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi mengenai Pasar Modal.

Di sisi lain nilai transaksi saham terkontraksi sebesar -38,07 persen yang menunjukkan perilaku investor yang cenderung menahan transaksi untuk memperoleh capital gain pada posisi Agustus

2023 ini. Jumlah nasabah yang berinvestasi pada instrumen Reksadana pada posisi Agustus 2023 mencapai 5.282 nasabah.

OJK juga terus melakukan edukasi dan perlindungan terhadap konsumen.

Sejak Januari s.d. Agustus 2023, pengaduan melalui APPK yang diterima sebanyak 50 pengaduan dengan 23 pengaduan di sektor perbankan dan 27 pengaduan di sektor Industri Keuangan Non-Bank.

“Pengaduan paling banyak didominasi oleh permasalahan restrukturisasi kredit. Sedangkan pengaduan yang diterima melalui walk-in yaitu

sebanyak 200 pengaduan dengan 34 pengaduan terkait pinjaman online,” sebut Darmansyah. (opq/K-1)

Iklan
Iklan