Martapura, KalimantanPost.com – Implementasi penggunaan NIK NPWP berdasarkan PMK sebelumnya berjalan mulai 1 Januari 2024. Kemudian dengan adanya PMK 136/2023 mengenai perubahan atas PMK 112/2022, penyesuaian implementasi NIK NPWP diundur menjadi mulai 1 Juli 2024.
Demikian dijelaskan Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Martapura Heri Sukoco saat menjadi narasumber talkshow, di Radio Suara Banjar, pekan kemarin.
Dijelaskan Heri, hingga saat ini Wajib Pajak masih bisa melakukan pemadanan NIK NPWP sampai dengan 30 Juni 2024, sehingga mulai 1 Juli 2024 implementasi NIK NPWP berjalan penuh. Maka dari itu Wajib Pajak jangan sampai melewatkan pemadanan NIK NPWP, karena sudah melewati 2 momen pelaporan SPT 2022 dan 2023.
Momen tersebut sekaligus melaksanakan pemadanan NIK NPWP.
“Setelah Wajib Pajak melakukan Pemadanan NIK NPWP ada istilah NPWP 16 Digit yang artinya NIK tersebut sudah tervalidasi untuk dapat digunakan menjadi NPWP,” katanya pada siaran radio Fm milik Diskominfostandi Banjar tersebut.
“Ini juga berlaku untuk Wajib Pajak Badan yang akan memperoleh NPWP setelah melakukan validasi data untuk badannya, kemudian ada istilah NPWP 15 Digit yang artinya itu nomor NPWP asli,” tambah Heri.
Mendampingi Heri, Staf Penyuluh KP2KP Martapura Satya menambahkan, bagi Wajib Pajak Badan sendiri masih nomor sama dengan NPWP yang dimiliki sebelumnya, namun menambahkan angka 0 pada digit pertama, sehingga berjumlah 16 digit.
“Kemudian perlu diperhatikan ketika validasi data tersebut adalah Data Utama bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, pada menu tampilan data antara NIK, Nama, Tempat Tanggal Lahir, sudah sesuai dengan tertera di KTP,” ujar Satya.
Menurut data DJP per 22 November 2023, sudah 81? Wajib Pajak memadankan NIK NPWP, sekitar 59,3 juta sudah padan dan 12,6 juta Wajib Pajak belum melakukan pemadanan. (Wan/K-3)