Oleh : Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah.Lc.MA
Ramadhan telah usai, setelah menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1445 H /2024 kita hendaknya tetap istiqomah dalam beribadah.
Tak sedikit orang yang rajin beribadah, hanya pada waktu Ramadhan saja, setelahnya akan kembali lalai.
agar hendaknya setelah Ramadhan kita tetap istiqamah bahkan bila perlu ditingkatkan dalam ibadah.
- Menjaga sholat tepat waktu
Usahakan agar sholat tepat waktu dan di masjid bagi kaum pria.
Kata Abdullah bin Masud, “Barang siapa yang ingin berjumpa dengan Allah besok dalam kondisi muslim, husnul khatimah matinya, maka hendaklah menjaga sholat yang 5 waktu di tempat dikumandangkannya adzan.”
Sementara bagi kaum perempuan, sholat di rumah lebih baik daripada sholat di masjid tapi tetap harus tepat waktu.
“Ada banyak pekerjaan, ngurusin anak, bersih-bersih, siapin makan, tapi untuk sholat tolong dahulukan daripada yang lain,” .
- Puasa 6 hari di bulan Syawal
Jika ingin seperti di bulan Ramadhan meraih satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Maka setelah ramadhan ada juga amalan yang jika dilakukan pahalanya sungguh luar biasa.
bahwa puasa sunnah bisa menghindarkan wajah kita dari api neraka.
“Barang siapa yang berpuasa (sunnah) satu hari di jalan Allah, maka akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sepanjang 70 tahun,” katanya.
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian diikuti puasa 6 hari di bulan Syawal maka seakan-akan dia berpuasa setahun,” sambungnya.
Namun bagi yang masih punya utang (puasa Ramadhan), sebaiknya untuk membayar dulu utang puasanya, baru puasa 6 hari di bulan Syawal.
- Memperbanyak syukur dan istigfar
Syukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita karena kita diberi hidayah, dibimbing untuk berpuasa.
Selain bersyukur, perbanyak juga istigfar mohon ampun kepada Allah.
“Allah ketika menyebutkan para penghuni Surga apa yang mereka kerjakan di dunia, mereka tidurnya sedikit, di akhir malam mereka istigfar.
- Doa
Sepanjang waktu, sepanjang hari adalah waktunya untuk berdoa, meski beberapa waktu di antaranya ada yang paling mustajab.
Maka jika ingin istiqamah, hendaklah kita berdoa setiap hari memohon kepada Allah
- Membaca Al Quran
Mulai rencanakan khatam Quran lagi seperti saat Ramadhan. Jangan sampai setelah Ramadhan usai kita malah berhenti membaca Al Quran.
“Yang bisa one day one juz Alhamdulillah, yang tidak bisa sehari dua lembar juga gak apa-apa. Insya Allah yang tiap hari baca dua lembar di bulan Syaban dia sudah khatam
“Jika masih berat 2 lembar setiap hari, sudah 1 lembar, masih juga berat, 1 ayat. Jangan berhenti baca Quran, karena Quran ini salah satu jalan istiqamah,.
- Berusaha untuk memperbanyak sholat sunnah.
Kerjakan sholat sunnah, khususnya yang rawatib, yang kata seperti yang dianjurkan Nabi Shalallahu alaihi wasalam
“Tidaklah seorang hamba yang muslim sholat tiap hari buat Allah, 12 rakaat, sholatnya sholat sunnah maka Allah akan bangunkan rumah di Surga,
“Kalau gak bisa yang rawatib karena harus kerja dan lain-lain, ya pokoknya sholat sunnah sebanyak 12 rakaat sehari,
- Jaga wasiat Nabi Shalallahu alaihi wasalam
Nabi Shalallahu alaihi wasalam dalam hadis yang sahih pernah berwasiat kepada Abu Hurairah ra.
“Abu Hurarirah mengatakan, kekasihku memberikan wasiat kepadaku dengan 3 perkara, aku tidak meninggalkannya sampai mati.”
“Abu Hurairah mendapat 3 wasiat yang dia jaga sampai mati, yang pertama puasa 3 hari dalam setiap bulan, yang kedua sholat dhuha, dan yang ketiga sholat witir sebelum tidur
- Mencari teman yang baik
Usahakan mencari teman-teman yang baik, karena itu menjadi penyebab kita istiqomah.
Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bergabunglah dengan orang-orang yang jujur.”
- Jangan berhenti menuntut ilmu
Saat Ramadhan Masya banyak sekali yang menggelar majlis ilmu, selesai Ramadhan usahakan untuk tetap ngaji, tetap kajian.
Kajian bisa dilakukan secara online jika memang tidak bisa datang ke masjid.
“Gak ada alasan lagi untuk tidak kajian, kau duduk di rumah dengan handphone mu kau dapat menambah ilmu, karena ilmu ini juga yang dapat menjaga kita dari berbuat salah,”
Wallahu a’lam bish-shawab
