BANJARBARU, KP – Berdasarkan hasil pengamatan dan data dari BMKG terkait kondisi cuaca di Kota Banjarbaru, kini resmi ditetapkan menjadi siaga bencana.
Menanggapi status tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru, Said Abdullah mengatakan pihaknya sudah mempertimbangkan terkait penetapan status tersebut. Hal tersebut karena kondisi cuaca di Kota Banjarbaru tidak stabil meski sudah ada ramalan cuaca dari BMKG.
“Setiap hari berubah-ubah dan berbeda. Bencana hari ini tidak lagi mengenal panas dan hujan, kita harus siaga terus menerus,” katanya.
Saat ini Kota Banjarbaru memasuki masa peralihan musim dari hujan ke musim panas sehingga potensi kebencanaan semakin tinggi.
“Artinya kesiapsiagaan bencana harus ditingkatkan. Makanya mulai kemarin (Rabu) status BPBD adalah siaga bencana, untuk musim hujan dan panas,” katanya.
Dengan status tersebut, Said mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana dampak musim kemarau, yakni kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ditambah masih banyak wilayah yang memiliki potensi tinggi untuk bencana karhutla lantaran, masih banyak lahan yang rawan terbakar akibat belum digarap.
“Kalau sampai terjadi karhutla di Liang Anggang, maka dampaknya akan terasa se-Banjarbaru. Termasuk Bandara Syamsudin Noor. Bahkan imbasnya sampai ke kabupaten tetangga,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Liang Anggang, Taufik Purwanto mengatakan ada 15 kelompok Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dan Rescue di wilayahnya yang digandeng untuk bersinergi dalam memantau potensi bencana.
“Alhamdulillah sampai Juni ini tidak ada Karhutla, mudah-mudahan ke depan sampai Desember, andai pun ada (karhutla) kita harap bisa sama-sama menanganinya,” jelasnya. (Dev/K-3)
