Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN
Zaman globalisasi yang semakin menggilas, sehingga menyebabkan banyak macam perubahan yang terjadi setiap saat. Namun tidak sekedar hanya berpegang kepada perubahan semata, tetapi perubahan yang tidak menghilangkan makna kemanusiaan, persaudaraan, serta keadilan. Perubahan yang lebih meningkat karena penyesuaian waktu sekarang ini. Itu juga pernah dipelajari dan dirumuskan seorang ahli bela diri seperti Buce lee, kecepatan dan ketepatan serta power. Sejarah tentang beladiri itu,juga berhubungan dengan pengamatan pada beladiri lain. Namun di Barat dikenal dengan tinju. Ketika melihat tinju itu, nampaknya Bruce Lee melihat seorang juara dunia terkenal Muhammad Ali. Bruce Lee mempelajari cara bertinju Muhammad Ali dan merumuskannya dalam bentuk perpaduan dengan kungfu.
Perubahan demi perubahan oleh Bruce Lee, yang akhirnya menginginkan ajarannya itu disebarkan pada seluruh dunia. Baginya beladiri bisa diajarkan pada siapa saja, yang namanya manusia itu, di seluruh muka bumi ini. Niat Bruce Lee itu ternyata mendapat banyak tantangan. Dapat dipelajari dan ditonton pada cerita “Bruce Lee Story”. Bruce Lee harus dulu mengalahkan beladiri asalnya yaitu China, dengan perwakilan seorang juara yang merupakan perwujudan dari perkumpulan bermacam macam organisasi beladiri. Bruce Lee melaluinya untuk melawan saudaranya dari China. Namun sayang sebenarnya lawannya dari China sudah kalah, tetapi ternyata ketika itu berakhir, lawannya bangkit lagi setelah itu melakukan pembokongan dengan Bruce Lee, yang menyebabkan tulang punggungnya retak,masuk rumah sakit. Itulah yang menyebabkan kematiannya pada akhirnya.
Ketika itu di Indonesia sekarang inipun setelah Olimpiade Perancis, dua orang pemuda Indonesia ternyata juga memecahkan rekord dunia, sebagai tercepat dan terkuat. Ferederik dan Rezki, dalam cabang panjat tebing dan angkat besi. Itu ternyata memberikan makna yang luar biasa,bagi perubahan Indonesia kedepannya. Serta kemampuan mereka yang ternyata, merupakan sebuah pelajaran yang bagus, jika sebenarnya semua orang itu sama saja. Tergantung latihan, serta motivasi apa yang ada di dalam dada serta programa latihannya itu. Itu adalah makna “tercepat dan terkuat”. Itulah yang merupakan pembeda, prestasi manusia. Bahkan jika melihat pahlawan-pahlawan dalam cerita komik dan digemari anak-anak adalah seperti cerita “superman atau Batman”.
Sudah semestinya rakyat Indonesia harus mengeri makna olahraga serta makna apa dan bagaimana semstinya mengikutinya. Semua orang dimuka bumi ini telah banyak melakukan perubahan serta selalu memadukannya pula dengan nilai-nilai religius. Karena itu kita tidak heran jika legenda beladiri itu selalu dikaitkan dengan “Shao lim shi”. Karena bagi Darma Taishi (dalam bahasa Jepang), beladiri itu harus ada kontrol yang kuat daripada spiritual ketika itu agama Buddha. Namun sekarang ini jelas sekali keyakinan ummat Islam jika Rasul akhir zaman adalah Muhammad SAW. Maka perpaduan itu dengan tekonologi dengan beladiri atau seni budaya, adalah merupakan sebuah konsep kekinian. Manusia harus mengerti itu dengan kreativitasnya akan membentuk nuansa baru dalam bentuk perubahan di zaman ini.
Makna nama Muhammad Ali, ternyata memang banyak mempelajari karakter sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib. Dimana cara bersilat Ali dengan sambil dakwah dan juga mengulur waktu, memberi kesempatan lawan selalu menyerang sehingga akan kehabisan tenaga. Atau juga memberikan lawan untuk sambil berpikir, karena untuk apa mereka berlawanan dan saling menjatuhkan. Intinya besok.