Rantau, Kalimantanpost.com – Pembentangan sang saka merah putih pada puncak memperingati Hari Sumpah Pemuda Tahun ke 96 Tahun 2024 di Kaki Pegunungan Meratus Desa Pipitak Jaya Kecamatan Piani Kabupaten Tapin sekaligus penutupan Kegiatan Kalender Event Nasional (KEN) Ruai Rindu Meratus. Minggu (27/10/2024) tadi.
Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin langsung memimpin apel peringatan Sumpah Pemuda sekaligus membentangkan sang saka merah putih di tempat tersebut yang dekat areal Bendungan Tapin.
Event yang melibatkan sekitar 75 tenda peserta yang semuanya di isi kaum milineal untuk berkemah sekaligus mengajak generasi muda berinteraksi dengan alam serta budaya lokal Kabupaten Tapin.
Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin menyampaikan merasa bangga atas pelaksanaan event ini. Ia menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini dalam membangun karakter pemuda.
“Event ini sangat bagus dan sayang untuk ditinggalkan. Saya berharap ada generasi muda yang mau melanjutkan,” kata Syarifuddin.
Lebih lanjut, Syarifuddin menyatakan bahwa pemuda adalah harapan bangsa, pemuda adalah penerus generasi kita. Kita harus membina mereka di semua tingkatan agar tetap aktif dalam pembangunan daerah.
Ia menekankan bahwa peran pemuda di Kabupaten Tapin sudah sangat baik, dengan banyaknya inovasi dan karya yang telah dihasilkan dalam berbagai bidang untuk pembangunan.
“Kebersamaan pemuda harus selalu dihadirkan agar mereka dapat berkontribusi dalam membangun dan memimpin bangsa ini,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, diharapkan para pemuda di Kabupaten Tapin dapat terus berperan aktif dalam pembangunan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Sementara Pelaksana Kegiatan Kapten Ruai Rindu Meratus, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan penyelenggaraan kedua setelah sukses pada tahun 2019.
“Tahun ini menjadi tahun keempat kita menggelar peringatan Sumpah Pemuda di Pegunungan Meratus, dengan dirangkai membentangkan sang saka merah putih bersama sama,” tuturnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini mendapat respon positif dari pemerintah daerah dan masyarakat, yang terlihat dari antusiasme peserta.
Namun, Hendra juga menyampaikan keprihatinan bahwa ini mungkin menjadi event terakhir, mengingat kesibukan panitia yang akan menghambat kelanjutan acara di tahun-tahun mendatang.
“Ini akan menjadi event terakhir kita, dan berharap ada pihak lain yang mau melanjutkan di masa depan,” tambahnya.
Adapun selama kegiatan perkemahan Disi dengan meliputi diantaranya, pengenalan budaya Dayak Meratus, bazar produk lokal, seni dan budaya Tapin dan apel Sumpah Pemuda yang menjadi puncak acara dan diakhiri menanam pohon bersama sama. (abd/K-6)