BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ada yang beda saat Barito Putera bertanding melawan Persebaya Surabaya pada putaran kedua Liga 1 Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (25/1/2025) malam.
Di sisi pinggir lapangan selain terlihat Direktur Teknik Barito Putera, Frans Sinatra Huwae juga tersorot beberapa kali seorang lelaki berkepala pelontos mondar-mandir di pinggir di bench bangku cadangan.
Lelaki yang cukup familiar dengan tim Barito Putera itu tak lain Vitor Goulart da Silveira Tinoco.
Kehadiran pria kelahiran Rio De Janeiro, Brazil, 10 Mei 1982 ternyata ditunjuk manajemen Barito Putera menjadi pelatih kepala menggantikan Rahmad Darmawan menjelang pertandingan melawan Persebaya Sabtu malam.
Kepastian Victor Tinoco menjadi pelatih kepala berdasarkan unggahan resmi diinstagram klub kebanggaan Urang Banjar,
Diinstagram tersebut diawali dengan seseorang membaca koran dan kemudian muncul wajah lelaki kepala plontos. “Victor Tinoco kembali ke Barito Putera sebagai pelatih kepala. Siap memimpin tim untuk meraih kemenangan,” tulis instagram Barito Putera.
Victor Tinoco sudah tak asing lagi buat pecinta sepakbola Banua, karena merupakan mantan pelatih fisik Barito Putera di musim 2016 hingga 2019, sejak zaman kepelatihan Jacksen F Tiago, hingga sempat di akhir musim 2019 bersama dengan coach Djajang Nurjaman.
Saat Djajang Nurjaman ‘dipecat’, sempat dicoba naik jabatan sementara menjadi pelatih teknis, namun tak mampu mengangkat performa Barito Putera hingga dilepas manajemen.
Setelah meninggalkan Barito Putera, pada 30 April 2023, Victor Tinoco bergabung dengan Persik Kediri sebagai pelatih fisik pada musim 2023/2024.
Minimnya pengalaman meracik strategi dan taktik bermain membuat keraguan berbagai pihak, akan mampu kah lelaki berusia 42 tahun ini mempertahankan ritme permainan Barito Putera yang lagi bagus-bagusnya atau kembali bermain ke stelan lama.
Sebab, di dalam sepakbola bukan hanya mengandalkan fisik, tapi juga strategi, membaca kekuatan sendiri maupun lawan, menyusun formasi pemain yang pas serta menjaga kekompakan tim. Dalam hal ini kemampuan Victor Tinoco masih diragukan?
Semoga memilih Victor Tinoco sebagai pelatih kepala bukan sebuah blunder, sebaliknya mampu mengangkat permainan Barito Putera lebih baik.
Apalagi kondisi tim Laskar Antasari masih belum aman dari zona degradasi, menempati peringkat 15 dengan poin 18 dari 20 kali bertanding. (ful/KPO-3)