PLH Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso hadiri peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1446 H/ 2025 yang digelar PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar (Persoda) di Aula perusahaan di Banjarbaru pada Jumat (10/1).
Diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an ini menghadirkan penceramah kondang, KH Muhammad Zhofaruddin atau yang akrab disapa Guru Udin Samarinda.
Turut hadir Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyi beserta jajaran, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, seluruh jajaran direktur, komisaris dan karyawan PTAM serta tamu undangan lainnya.
Ditemui usai acara, Adi Santoso yang mewakili Plh. Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat Kalsel dalam memperingati hari besar keagamaan, termasuk Isra Mikraj.
“Kita bersyukur bahwa peringatan hari besar keagamaan di Banua kita selalu meriah.
Ini menunjukkan tingginya semangat keagamaan masyarakat Kalsel,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adi Santoso memberikan apresiasi atas semangat religius masyarakat yang terus tumbuh di berbagai tempat dan lingkungan, termasuk di perusahaan.
“Di berbagai tempat dan lingkungan, masyarakat silih berganti melaksanakan peringatan Isra dan Mikraj, yang mencerminkan tingginya semangat masyarakat Kalsel dalam kehidupan beragama,” ungkapnya.
Adi Sangoso berharap, peringatan seperti ini dapat memperkaya wawasan spiritual, menumbuhkan kesadaran untuk memperbaiki diri, serta memperkuat atmosfer kehidupan religius di Kalsel.
“Dari peringatan Isra Mikraj, kiranya kita dapat memperkaya pengetahuan tentang nilai-nilai iman, menumbuhkan kesadaran perbaikan diri, serta memperkuat suasana kehidupan religius di Banua kita,” tuturnya.
Sebelumnya, KH Muhammad Zhofaruddin dalam tausiahnya menegaskan bahwa Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam yang menjadi tonggak penting bagi kehidupan umat Muslim.
“Isra Mikraj yaitu peristiwa perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam.
Di mana beliau menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu dalam sehari semalam,” jelasnya.
Selain itu KH Muhammad Zhofaruddin juga mengingatkan pentingnya meneladani cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Menurutnya, kecintaan kepada Nabi bukan hanya diwujudkan dengan mengagungkan beliau, tetapi juga dengan menjalankan ajarannya.
“Cinta kepada Nabi Muhammad SAW berarti meneladani akhlak beliau, menjaga salat lima waktu, dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” mengakhiri tausiahnya. (adv/K-2)