Maklum dalam beberapa pekan terakhir ini, hampir seluruh jalan utama Antasan Kecil Timur terendam banjir rob yang diakibatkan pasangnya air laut dan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sejumlah warga Antasan Kecil Timur mengkuatirkan sejumlah shaf sholat Jamaah Haul ke-5 KH Ahmad Zuhdiannor atau yang sering disapa Abah Guru Zuhdi terendam genangan air pada saat pelaksanaan nantinya.
Maklum dalam beberapa pekan terakhir ini, hampir seluruh jalan utama Antasan Kecil Timur terendam banjir rob yang diakibatkan pasangnya air laut dan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Bukan tanpa alasan, meski masih 3 pekan lagi pelaksanaan Haul Guru Zuhdi, warga kuatir karena rilis dari BMKG pun menyatakan puncak musim hujan terjadi antara Januari hingga Februari mendatang.
Beberapa tahun belakangan pun, Jalan Utama Antasan Kecil Timur selalu dipadati jamaah dari berbagai penjuru, sebab lokasi tersebut merupakan akses utama menuju makam Ulama Kharismatik asal Kota Banjarmasin itu.
Salah satu warga setempat, Yusrin mengaku kuatir apabila cuaca terus menerus seperti ini akan mengganggu jalannya kegiatan rutin tahunan itu, apalagi ujarnya warga dari berbagai penjuru itu datang untuk mengikuti haul sekaligus menjalankan berbagai ritual ibadah.
“Saat ini saja akses jalan terendam, mudah-mudahan nanti ini bisa menjadi perhatian dari pihak yang berwenang untuk sama-sama mencari solusi atas fenomena ini,” kata Yusrin.
Senada dentan itu, Ketua RT 12 Antasan Kecil Timur, Norifansyah meminta bantuan kepada pihak Pemerintah Kota Banjarmasin agar sama-sama mencari jalan keluar atau solusi agar shaf jamaah nantinya tidak terendam banjir.
“Siapa tau kan dari Dinas PUPR nantinya bisa memfasilitasi pompa misalnya untuk menyedot genangan air pada saat hari H pelaksanaan, atau juga ada cara lain, apalagi disini tidak ada drainase,” ucap pria yang akrab disapa Ifan itu.
Bukan tanpa alasan pula, Ifan meminta bantuan ini, semata-mata untuk kepentingan orang banyak, kepentingan Jamaah Haul agar dapat menikmati sesuai fasilitas yang disediakan.
“Kalau terendam begini kan nantinya tidak bisa jadi shaf, berkurang lah jadinya, padahal biasanya disini selalu menjadi shaf,” katanya sembari menunjuk Jalan AKT. (Sfr/K-3)