BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kutsiyah merupakan salah satu nasabah inspiratif BTPN Syariah di Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Ia menjadi sosok yang menginspirasi karena telah lama bersama BTPN Syariah mulai tahun 2019, di mana usahanya semakin berkembang karena selalu menerapkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) serta telah menginspirasi bagi warga sekitar.
Bermula dari pembiayaan Rp3 juta, Ibu Kutsiyah percaya diri berjualan makanan dengan menjadi agen pentol. Kini, usaha Ibu Kutsiyah berkembang dan pembiayaan dari BTPN Syariah juga terus meningkat hingga Rp30 juta.
Hal ini sejalan dengan omzet Ibu Kutsiyah yang juga terus tumbuh dari waktu ke waktu. Saat ini, Ibu Kutsiyah mengantongi omzet hingga Rp10 juta per bulan dan memiliki empat gerobak pentol.
Bertumbuhnya Ibu Kutsiyah sebagai nasabah inspiratif tak lepas dari pendampingan yang diberikan oleh #bankirpemberdaya saat kegiatan ‘Kumpulan’.
“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya Kumpulan, karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan,” tutur Ibu Kutsiyah, Jumat (21/3/2025).
Ia mengakui semua ini tak lepas dari empat perilaku unggul nasabah BDKS yang selalu diterapkan dalam keseharian, sesuai yang diajarkan oleh petugas BTPN Syariah melalui Kumpulan dua minggu sekali. Menurutnya, dalam Kumpulan ini membuat nasabah menjadi disiplin, saling bantu, sehingga timbul solidaritas dan kebersamaan antar sesama anggota sentra.
Melihat perkembangan Ibu Kutsiyah dalam enam tahun terakhir membuat sang suami, Supardi mengaku bangga. Pasalnya, kerja keras sang istri ikut mendorong perekonomian keluarga.
“Saya sangat bersyukur, istri saya dapat membantu ekonomi keluarga,” ungkap Supardi.
Tak hanya itu, Supardi juga senang melihat sang istri dapat berdampak bagi banyak orang. Terbukti, Ibu Kutsiyah mampu mempekerjakan empat orang warga sekitar menjadi karyawannya saat ini.
“Lebih bangganya lagi, istri saya tidak hanya mampu mengembangkan bisnis, namun juga dapat menginspirasi warga sekitar dan membuka lapangan pekerjaan,” ujar Supriadi.
Ia juga melihat langsung ibu-ibu nasabah di Sentra BRT Abdussamad Kuin lebih disiplin dan solid satu sama lain. Menurutnya, semua tak lepas dari empat sikap unggul BDKS yang selalu diajarkan oleh petugas lapangan (Community Officer/CO) BTPN Syariah dalam Kumpulan setiap dua minggu sekali.
“Saya bangga melihat istri dan ibu-ibu nasabah di Sentra BRT Abdussamad Kuin kompak, disiplin, dan solid satu sama lain karena semua itu menjadi modal bagi istri dan ibu-ibu nasabah lain untuk terus menumbuhkan usahanya, bertahan dalam situasi apapun, menjadi lebih berdaya, dan pintar mengelola keuangan,” ungkap Supardi.
Kumpulan merupakan wadah bagi BTPN Syariah mendampingi masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan berupa layanan perbankan serta akses pengetahuan dengan berbagai program pelatihan dan pengembangan.
“Kumpulan menjadi wadah BTPN SYariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, yaitu ibu-ibu di Surabaya, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha , Disiplin, Kerja Keras, Saling Bantu (BDKS),” kata Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalimantan Selatan, Aprischila Septa Meisara.
Kumpulan juga membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian. Kehadiran nasabah dalam kumpulan menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang untuk mewujudkan hidup yang lebih berarti.
Sementara, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menyampaikan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi, memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, serta juga akses pengetahuan dengan memberikan pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Di mana solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama,” jelas Ainul.
“Dan semangat tersebut tentunya akan semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di Kumpulan. Dengan demikian, hadir di Kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah,” sambungnya.
Sebagai informasi, sepanjang 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp80 miliar kepada lebih dari 24 ribu nasabah yang merupakan masyarakat inklusi di Kalimantan Selatan. (Opq/KPO-1)