Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Dua Rumah Sakit di Kalsel Ini Jadi Rujukan Penanganan Corona

×

Dua Rumah Sakit di Kalsel Ini Jadi Rujukan Penanganan Corona

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muslim sebelah kanan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim (kanan). (kalimantanpost.com/bani)

Banjarmasin, KP – Dua warga Depok, Jawa Barat yang positif terjangkit Virus Corona. Pemerintah pun mulai menyiap siagakan untuk penanganan wabah virus mematikan ini jika sewaktu-waktu menyebar hingga ke daerah lain.

Salah satunya dengan cara menunjuk rumah sakit (RS) rujukan di setiap daerah. Penunjukan ini dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ditemukan orang yang positif terjangkit ataupun terindikasi terserang virus Corona di daerah.

Baca Koran

Di Kalimantan Selatan sendiri, Kementrian Kesehatan RI sudah menunjuk dua RS. Dua RS tersebut yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Kota Banjarmasin dan RSUD Hadji Boejasin, Kabupaten Tanah Laut. 

Kementerian Kesehatan sengaja menunjuk dua RSUD ini karena dinilai memiliki kesiapan yang lebih dibanding RSUD lainnya, baki dari segi fasilitas maupun Sumber Daya Manusia (SDM) – nya.

“Dua RS rujukan ini Insyaallah siap. Ditunjuk ya karena sesuai kriteria yang dilihat oleh kementerian. Kesiapan ruangan, SDM, dan peralatan medis, maupun perlindungan diri,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muslim, Selasa (3/3/2020). 

Ia menjelaskan, khususnya untuk RSUD Ulin bahwa RS milik Pemprov Kalsel ini sudah memiliki ruang isolasi yang memang disiapkan sejak lama. Ruangan ini khusus digunakan untuk pasien pengidap penyakit menular. 

Ia melanjutkan, dengan ditunjukkan dua RS tersebut sebagai rujukan penanganan virus Corona bukan berarti RS yang lain tak memiliki kemampuan. RS yang lain juga bisa melakukan penanganan, namun hanya sebatas pemantauan.

“Sebenarnya semua rumah sakit memiliki kemampuan itu. Tapi yang diutamakan ke RS rujukan tadi. Kalau RS lain kalau masih dalam konteks pemantauan saya kira mampu saja,” jelasnya.

Hingga saat ini Dinkes juga terus melakukan pengawasan terkait adanya penyebaran virus Corona. Pengawasan tak hanya dilakukan oleh RS, akan tetapi juga dari puskesmas-puskesmas dengan titik fokus perhatian terhadap pasien yang terserang flu, batuk, dan influenza.

Baca Juga :  Pertikaian Antar Pendukung Paslon Bupati di Puncak Jaya, Sembilan Orang Meninggal dan 428 Terluka

“Tingkat pengawasan juga terus dilakukan tak hanya di RS tapi juga puskesmas, yang menjadi perhatian saat ini penyakit seperti flu, influenza,” jelasnya.

Nah menyinggung soal ruang isolasi di RSUD Ulin, ruang isolasi itu letaknya ada di salah satu gedung. Namun sayang, fasilitas yang tersedia hanya delapan ruang isolasi. Sehingga, jika kemungkinan terburuk virus Corona ditemukan pasien akan bercampur dengan pengidap penyakit menular lain.

Lantas apakah itu tak berbahaya? Direktur RSUD Ulin Suciati menjamin, meski masih dalam satu gedung di ruang isolasi sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang sudah sesuai standar. Seperti kaca berlapis, hingga AC yang bisa menghisap bakteri.

“Meski digabungkan ruangnya beda-beda. Ada doble filter, dobel pintu. Ruangan AC khusus pakai tekanan negatif. Sehingga bakteri tak menyebar tapi diserap,” jelas Suci.

Selain itu, untuk para pasien khusus Corona pemerintah juga memastikan bahwa biaya pengobatan tak akan dibebankan ke pasien, melainkan semua biaya akan ditanggung pemerintah.

“Ada SK dari pemerintah bahwa penyakit epidemik ditanggung oleh pemerintah. Naha korona masuk salah satunya, sehingga pemerintah yang nanti menanggung biaya selama sesuai dengan kriteria,” tukasnya. (sah/KPO-1)

Iklan
Iklan