Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Harga Bawang Merah Masih Meroket

×

Harga Bawang Merah Masih Meroket

Sebarkan artikel ini
7 4klm
UMKM MENGELUH - Penjual makanan siap saji mengeluhkan kembali naiknya bawang merah pasca lebaran hingga mencapai Rp 60,000 perkilonya disejumlah pasar tradisional saat ini. (KP/Hifni)

Saat ini harga bawang merah masih tinggi Rp 60.000 per kilogramnya belum ada tanda tanda turun pasca lebaran ini,” terang Syaiful pedagang bawang Pasar Sentra Antasari Banjarmasin.

BANJARMASIN, KP – Sepekan pasca lebaran Idul Fitri 1441 H, harga bawang merah di pasar Teluk Dalam dan Sentra Antasari Banjarmasin terpantau masih di kisaran harga yang melonjak hingga Rp 60,000 sampai Rp 70,000 per kilogram.

Baca Koran

“Harga bawang merah memang mengalami kenaikan yang cukup besar dibanding hari biasanya karena terganggu pasokan yang belum masuk dari sentra penghasil,” kata H Sani penjual bawang pasar Teluk Dalam Rabu.

Ia menambahkan, meskipun harga bawang merah tinggi, tapi stok masih cukup dan sebentar lagi musim panen di beberapa sentra produksi atau penghasilnya.

Naiknya harga bawang merah berdampak besar pada penjualan harian yang semakin berkurang warga membeli hanya secukupnya, kecuali dari penjual makan siap saji atau penjual bumbu masak yang tidak ada perubahan.

Memantau harga bawang merah, pada Rabu (3/6/2020) di pasar Sentra Antasari Banjarmasin, harga bawang masih di kisaran Rp 60.000 hingga Rp 70.000 perkilonya.

“ Saat ini harga bawang merah masih tinggi Rp 60.000 per kilogramnya belum ada tanda tanda turun pasca lebaran ini,” terang Syaiful pedagang bawang Pasar Sentra Antasari Banjarmasin.

Naiknya harga bawang merah tidak diikuti bawang lainnya seperti bawang putih masih dijual Rp 24.000 perkilo juga bawang bombai masih normal.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel H Birhasani kepada wartawan menyebutkan, dari pantauan petugas dilapangan harga sembako pada umumnya masih stabil pasca lebaran.

Kecuali harga bawang merah yang naik ditingkat grosiran karungan kisaran harga Rp 50.000 perkilo sedangkan ditingkat pedagang eceran Rp 55 sampai Rp 65. 000 perkilo harga-harga ini hampir merata hingga kabupaten dan kota se Kalsel.

Bawang yang didatangkan disini asal luar Kalsel seperti sentra penghasil dari Jatim, Sulawesi sedangkan NTB belum masuk lagi karena belum panen

Disebutkan Bir, info dari Kemendag RI hasil panen yang baru kemungkinan akan masuk pasar tradisional sekitar pertengahan bulan Juni dan mahalnya bawang merah ini terjadi secara nasional impor tidak akan dilakukan karena musim panen sudah semakin dekat.

“Sebaliknya harga bawang putih anjlok sampai ditingkat grosir dijual hanya Rp 20,000 sedangkan ditingkat pedagang eceran dijual dikisaran Rp 28,000 sampai Rp 30,000 perkilonya,” tutupnya.

Sani UMKM penjual bumbu masak dikawasan Pasar Lama kepada wartawan menjelaskan, ia dan keluarga mengeluhkan naik harga bawang merah saat ini padahal bawang merah bahan pokok dalam membuat bumbu masak hingga puluhan kilo.

Dulu jual bumbu masak habang, kareh, rawon dan bumbu sop satu kilo hanya Rp 45,000 naik jadi Rp 60,000 untung para pelanggannya mau mengerti kondisi ini,

Jiah penjual soto dikawasan Banua Anyar menyebutkan, paska lebaran ini ia mengeluhkan naiknya bawang merah karena jualannya sudah sepi harga barangnya naik. (hif/K-1)

Baca Juga :  OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Sulteng Ventura
Iklan
Iklan