Banjarmasin, KP – Setelah ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan melakukan aksi unjuk rasa menuntut pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja pada tiga pekan berturut-turut, Besok, Kamis (22/10/2020) giliran kaum buruh di Kalimantan Selatan untuk turun menyuarakan penolakannya.
Berdasar data yang berhasil dihimpun Kalimantan Post, ribuan massa tersebut merupakan karyawan yang tergabung dalam berbagai serikat buruh se-Kalimantan Selatan.
Mereka akan turun ke jalan menuntut pecabutan Undang-Undang yang dirasa merugikan masyarakat, khususnya kaum buruh tersebut.
Melalui sambungan telepon, Biro Hukum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kalimantan Selatan, Sumarlan membenarkan hal tersebut.
“Iya betul besok kami akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Kalimantan,” ucapnya pada awak media, Rabu (21/10) sore.
Ia membeberkan, bahwa aksi tersebut rencananya akan digelar sekitar pukul 9.00 WITA. “Kami akan start dari perusahaan masing-masing dan menuju titik kumpul di Kamboja,” sambungnya.
Ia memperkiraan jumlah massa yang akan turun pada aksi besok ada sekitar 3.000 hingga 4.000 buruh yang akan bergabung dalam aksi.
“instruksinya besok turun semua, semuanya berasal dari perusahaan dan pabrik yang ada di Banjarmasin yang tergabung dalam SPSI,” jelas Sumarlan.
Disamping itu, ia mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghindari kemungkinan adanya penyusup yang akan menunggangi aksi besok.
“Untuk menjaga kemurnian aksi, kami sudah instruksikan kepada para peserta aksi untuk memakai seragam kerja dari perusahaan masing-masing dan tidak diperkenankan untuk memakai jaket atau sweater,” ungkapnya.
Selain itu, Sumarlan juga menegaskan, jika ada oknum penyusup yang tidak bisa menunjukkan identitas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk menangani hal tersebut.
“Aksi kita ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya. (Zak/KPO-1)
