Kandangan, KP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS), kembali melakukan evaluasi pada progres penanganan pencemaran Sungai Amandit.
Tim Teknis dari Tim Koordinator Pengendalian Kekeruhan Sungai Amandit, menghadirkan manajemen PT Antang Gunung Meratus (AGM) dan KUD Karya Murni, untuk melakukan ekspos penanganan pengelolaan air limbah penambangan batu bara, Kamis (27/1/2022) di Aula Ramu Setda HSS.
Sekretaris Daerah Kabupaten HSS Muhammad Noor mengatakan, ekspos merupakan sebagai tindak lanjut dari rapat sebelumnya.
“Ini sudah ekspos yang ke tiga kali, dan ini akan kami terus pantau sampai di mana kemajuan mereka untuk melakukan kesepakatan-kesepakatan yang dulu kita lakukan,” terangnya usai memimpin rapat.
Muhammad Noor mengatakan, Pemkab HSS akan terus mengevaluasi penanganan air limbah yang dilakukan PT AGM maupun KUD Karya Murni.
“Hari ini kita evaluasi dan sudah ada progress yang menggembirakan, hanya saja tadi semua berkesimpulan masih belum maksimal. Kekeruhan masih terjadi, dan ini akan terus di follow up untuk ke depannya,” tuturnya.
Diharapkan, target perbaikan sesuai dengan jadwal. Sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap Sungai Amandit.
“Mudah-mudahan pihak perusahaan akan selalu berkomitmen untuk melakukan perbaikan-perbaikan kedepannya,” harapnya.
Kepala Dispera KPLH Ronaldy Putra menerangkan, indeks kualitas air yang dilaksanakan secara berkala selama tiga bulan, cenderung lebih baik untuk saat ini.
“Namun kita ingin sesuatu yang lebih maksimal pada saat ini, sebagaimana beberapa waktu yang lalu masyarakat sangat gembira melihat sungai Amandit kembali,” tambahnya.
Sementara Kepala Teknik Tambang PT AGM Imam Arifianto mengatakan, pada tahun 2021 penataan drainase pihaknya sudah tercapai 100 persen.
“Di tahun 2022 kami sudah menyiapkan program juga, yang salah satunya penggunaan ekcavator amfibi. Sehingga, masyarakat melihat kondisi air bagus,” ungkapnya. (tor/K-6)