Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
EkonomiTanah Laut

Kisah Sukses Sumanto, Petani Pepaya yang Hijrah ke Jambu Kristal

×

Kisah Sukses Sumanto, Petani Pepaya yang Hijrah ke Jambu Kristal

Sebarkan artikel ini
IMG 20220325 WA0026 scaled
Sumanto, pemuda yang memilih menjadi petani jambu kristal di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Petani, profesi ini sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Bahkan tak sedikit generasi muda menilai pekerjaan yang sarat akan bau sinar matahari dan kotornya tanah ini merupakan pekerjaan yang rendah.

Namun, hal tersebut terbantahkan dengan kisah sukses seorang pemuda yang tinggal di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Baca Koran

Ya, sekarang siapa yang tak mengenal nama Sumanto, petani jambu kristal yang sukses membuktikan bahwa profesi petani bukanlah pekerjaan yang status sosialnya rendah di mata masyarakat.

Saat ini Sumanto memiliki ladang seluas dua hektar yang isinya hanya ditanami tanaman buah bernama latin Psidium Guajava tersebut.

Menurutnya, bertani jambu kristal sangat mudah dan besar peluangnya untuk sukses di era milenial sekarang ini.

Namun, cerita kesuksesan sebagai petani jambu kristal Sumanto ini tidak diraihnya dengan cara yang instan. Ia harus memutar otak agar varietas jambu biji miliknya yang sekarang banyak digemari masyarakat Indonesia saat ini bisa sempurna dan maksimal hasilnya.

“Awalnya kami sempat bingung kenapa jambu kristal yang kami tanam ini hasilnya kecil dan selalu ada hamanya,” ungkap Sumanto.

“Makanya harus mencari cara bagaimana biar pohon jambu yang ditanam ini bisa menghasilkan buah yang bagus dan sesuai dengan permintaan pasar,” tambahnya.

Alhasil, setelah melalui berbagai macam eksperimen, Sumanto berhasil menekukan cara agar jambu kristal miliknya bisa sempurna untuk dipasarkan.

“Caranya dengan membungkusnya pakai kertas minyak atau kertas nasi dulu, baru setelah itu dibungkus lagi pakai plastik supaya hasilnya maksimal,” beber anggota LDII Tanah Laut itu.

Sebelumnya, Sumanto menceritakan, bahwa keputusan untuk menjadi petani jambu kristal ini juga berawal dari profesinya sebagai petani pepaya.

Baca Juga :  Presiden Umumkan Pemberian THR Paling Lambat Seminggu Sebelum idul Fitri

“Melihat pasaran jambu kristal di tempat kita ini tinggi, makanya saya mencoba berhijrah ke jambu kristal. Dan akhirnya bisa sampai di posisi sekarang ini,” ungkapnya.

Benar saja, menurut Sumanto, tanaman jambu kristal menjadi pilihan budidaya yang menjanjikan dibandingkan dengan tanaman lainnya.

Biaya operasional yang murah dan perawatan yang terbilang mudah membuat sebagian petani memilih menanam jambu kristal.

Petani jambu kristal di Kota Pelaihari, itu mengatakan, bertani jambu kristal sangat menguntungkan.

Dia mempunyai sekitar 800 pohon jambu kristal yang ditanam pada lahan seluas dua hektare dan sekarang menjadi agrowisata jambu kristal Pelaihari.

“Jadi tidak usah sulit, kita memiliki kisaran 50 atau 100 batang di lahan yang tak perlu luas yang bisa dikerjakan dengan paruh waktu untuk sampingan,” ujarnya.

Bahkan, dengan hanya dipupuk begitu saja di kisaran tiga sampai lima bulan sudah berbuah. Ia biasa menjual hasil panennya baik secara langsung kepada pengunjung maupun secara online dengan harga Rp15.000 hingga 20.000 per satu kilogramnya (Kg).

Omzet yang didapat pun tidak main-main hingga mencapai puluhan juta dalam sebulan. “Alhamdulillah sangat menguntungkan menanam jambu kristal ini,” ungkapnya.

Merasa banyak peluang sukses dan berpenghasilan tinggi hanya dengan menanam jambu kristal, ia pun sangat gencar mengajak anak muda Kalsel untuk gabung menjadi petani jambu kristal.

“Saya fokusnya ke anak muda dia itu bingung cari kerjaan mau bikin bisnis jadi saya membuat suatu perencanaan,” ucapnya.

Terlebih kata Sumanto pemanfaatan sosial media di kalangan anak muda menjadi semakin mudah untuk menjadi petani milenial, tekhnik penjualan jambu kristal melalui media online sangat menjanjikan.

Adapun program yang ia buat bersama teman temanya di agrowisata jambu kristal yakni dengan menyiapkan bibit yang sudah siap produksi.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Meroket, Tembus Rp1,702 Juta per Gram

“Kalau dimulai dengan 50 batang misalnya saya yakin ini sudah memberikan penghasilan yang lumayan untuk anak muda,” ucapnya.

Ia mengatakan pemasaran jambu kristal melalui media online pastinya aman dan banyak yang berlangganan, terlebih buah yang dihasilkan di kebun miliknya manis dan renyah dibanding jambu kristal di tempat lain.

Karena itu, Sumanto mengatakan, baik pengunjung wisata yang membeli maupun langganannya saat pertama kali mencicipi jambu kristal miliknya kesan yang muncul pertama kali merasa berbeda dengan jambu kristal yang pernah mereka coba.

Saking menjanjikan berkebun jambu kristal ia bahkan menawarkan kepada anak muda yang ingin memiliki penghasilan 10 hingga 30 juta rupiah per bulannya bisa didapat dengan menanam jambu kristal.

“Makanya saya mengajak kepada anak muda Kalsel, potensinya masih sangat luar biasa,” ajaknya.

Sebagai gambaran Sumanto menjelaskan untuk satu pohon jambu kristal yang berusia tiga tahun bisa menghasilkan 50-100 Kg jambu kristal.

“Tinggal seberapa banyak kita ingin menanam anda mau punya penghasilan berapa satu bulan 10-30 juta bisa. Tinggal target kita dengan produktivitas bisa kita kejar dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.

Sedikit banyaknya penghasilan yang ingin diperoleh, menurutnya semua tergantung seberapa banyak kita menanam bibit jambu kristal, apabila sedikit maka sedikit juga hasilnya. Seperti itu juga sebaliknya.

Jambu kristal sangat cocok ditanamkan di dataran rendah, karena jambu kristal merupakan tanaman yang memerlukan banyak air.

“Di dataran rendah lebih mudah, karena kalau dataran tinggi susah waktu kemarau,” tuntasnya. (Kin/KPO-1).

Iklan
Iklan