Banjarmasin, KP – Untuk mendirikan kelas khusus olahraga (KKO) seperti dicanangkan SMK Unggulan Husada Banua Anyar Banjarmasin, disarankan untuk berkomunikasi dengan pihak KKG (Kelompok Kerja Guru) Pendidikan Jasmani tingkat SMP, yang bisa mensosialisasikan program tersebut pada para siswanya.
Guru Penjas SMP Negri 2 Mulawarman Banjarmasin, Muslih S.Pd mengutarakan hal itu dalam percakapan dengan ‘Kalimantan Post” di Banjarmasin, saat dimintai pendapat tentang rencana SMK Unggulan Husada Banua Anyar untuk mendirikan KKO.
Menurut Muslih yang juga Ketua Umum IODI (Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia) Kalsel, di Banjarmasin saja ada sekitar 36 SMP Negeri dan 30 -an SMP Swasta, ditambah tiga MTs (Madrasah Tsanawiyah Negeri) dan juga beberapa madrasah swasta..
‘’Jadi kalau ditotal untuk Banjarmasin saja ada hamper 70 an sekolah menengah pertama, yang merupakan sebuah potensi untuk melanjutkan pendidikan di SMK Unggulan Husada dengan tambahan kelas khusus olahraganya,’’ papar Muslih.
Untuk melakukan penelusuranke sekolah-sekolah menengah pertama, seyogianya dilakukan pada bulan Maret, karena mendekati waktu pelaksanaan ujian sekolah untuk siswa kelas III SMP, yang merupakan potensi untuk melanjutkan ke tingkat sekolah menengah atas.
Kalau penelusuran pada saat ini, kata Muslih, siswa kelas III sudah resmi meninggalkan sekolahnya dan telah melakukan upacara perpisahan, sehingga tidak diketahui lagi kemana mereka melanjutkan pendidikannya.
‘’Kalau pada saat masih menjalani pendidikan dan bersiap-siap untuk mengikuti ujian akhir, para siswa tersebut masih bisa didekati dan para guru olahraga sekolahnya bisa berkomunikasi dan bahkan bisa menyarankan kalau mereka dapat memilih sekolah di SMK yang ada kelas khusus olahraganya,’’ papar Muslih.
Untuk para siswa yang animonya tinggi untuk berolahraga, hal itu tentunya sangat menarik dan mereka bias mencari tahu tentang kelebihan-kelebihan ataupun kekuranganya kalau memasuki sekolah trsebut.
Disini para guru pendidikan jasmani tentunya bisa memberikan penjelasan bagaimana menarik minat siswa untuk masuk sekolah kejuruan yang ada jurusan olahraganya. Mereka juga bisa tahu lebih jauh tentang kelanjutan pendidikannya kalau sudah tamat di sekolah tersebut, pungkas Muslih.
Sebelumnya Kepala SMK Unggulan Husada, Hj Popong Nurapipah, S.Farm mengatakan bahwa pihaknya berencana membuka KKO pada tahun ajaran 2022/2023.
“Kami akan membuka kelas baru khusus olahraga tahun ini, yang mana kami menargetkan satu rombongan belajar dengan satu kelas maksimal 36 orang peserta didik,” ujarnya.
Popong menjelaskan bahwa pertimbangan awal untuk membuka Program KKO berdasarkan peluang, banyaknya calon peserta didik yang memiliki bakat dan passion di olahraga.
Terlebih lagi, fasilitas olahraga yang selalu dipenuhi anak-anak muda menjadi salah satu faktor pendukung.
“Jadi kami menampung anak-anak yang memiliki bakat olahraga, sarana dan prasarana pun dapat terasah dan digunakan secara maksimal,” ujarnya.
Popong mengatakan bahwa sistem pembelajaran di KKO tentu akan berbeda terlebih lagi saat menghadapi event olahraga.
“Seiring dengan Kurikulum Merdeka, tidak mesti semua pembelajaran harus di sekolah. khusus KKO kita berikan sistem berbeda dibandingkan reguler apalagi saat menghadapi event tingkat daerah maupun nasional,” jelasnya.
SMK Unggulan Husada nantinya akan menyesuaikan minat dan bakat olahraga calon peserta didik melalui beberapa tes.
“Jadi ada opsi cabor-cabor yang kami tawarkan, kemudian ada beberapa tahapan seleksi yaitu psikologis, kesehatan dan tes olahraga yang dipilih,” tuturnya.
Selain melalui tes, pihak sekolah turut menerima melalui jalur rekomendasi terutama dari Sekolah Menengah Pertama yang telah membuka KKO di antaranya SMPN 2 Banjarbaru.
Mengenai tenaga pengajar di KKO, Popong mengutarakan bahwa pihak sekolah akan berkoordinasi dan bersinergi dengan Dispora maupun Kampus JPOK ULM (Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat).
Popong berharap KKO SMK Unggulan Husada menjadi wadah bagi para calon siswa yang memiliki potensi di bidang olahraga.
Ia mengatakan, prestasi siswa tidak hanya diukur dari kecerdasan dalam bidang akademik saja, banyak juga yang berbakat dalam bidang non akademik yaitu olahraga. (nets/nfr/k-9)
