Banjarmasin, KP – Lampu sorot jenis Red Green Blue (RGB) yang terpasang di badan Jembatan Merdeka, Kota Banjarmasin hilang entah kemana. Diduga, ada orang yang tidak bertanggung jawab alias maling dengan sengaja mengambil lampu tersebut.
Padahal posisi hilangnya lampu sorot dipasang guna memperindah Jembatan Merdeka pada malam hari tersebut tidak jauh dari Pos Polisi Lalulintas di perempatan Masjid Sabilal Muhtadin. Namun rupanya hal itu tidak membuat si maling takut untuk menjalankan aksinya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin, Slamet Begjo mengatakan, hal itu diketahui pertama kali pada Sabtu (17/9) lalu saat ketika mecek langsung ke titik lokasi.
“Sebelumnya waktu malam petugas kami lewat depan Masjid Sabilal sewaktu monitoring rutin, ada petugas melihat lampu di jembatan ada yang tidak menyala,” ucapnya Rabu (21/9) siang.
Esok harinya, petugas UPTD PJU dan PJL Dishub langsung mengecek ke titik lokasi lampu, dan ternyata ditemukan lampu sudah tidak ada lagi sebanyak 11 unit.
“Terlihat dilepas paksa dari keterangan petugas yang ke lokasi, karena baut-bautnya masih terpasang di badan jembatan kata petugas,” bebernya.
Pada saat pengecekan, petugas juga menemukan seutas kabel yang menggantung di badan jembatan. Sebelumnya, Kepala UPTD Pemeliharaan PJU dan PJL, Dishub Banjarmasin, Cahyadi menduga, ada kabel menggantung yang digunakan oleh oknum maling yang mengambil lampu tersebut.
“Untuk bisa menjangkau titik tersebut memang pakai tali yang diikatkan di jembatan, terus digantungin. Karena petugas biasanya kalau ingin memasang juga begitu juga caranya,” ungkapnya.
Cahyadi sangat menyayangkan atas kejadian ini, pasalnya lampu sorot itu dipasang untuk memperindah jembatan yang memang berdekatan dengan objek wisata seperti Menara Pandang dan Pasar Terapung Siring Piere Tanden.
“Wisatawan juga biasanya kan lalu lalang di bawah jembatan tersebut saat menikmati wisata susur sungai menggunakan klotok pada malam hari,” imbuhnya.
“Dengan adanya kejadian ini, lampunya jadi kurang bagus dipandang, karena hanya sebagian yang menyala,” lanjutnya.
Oleh sebab itu Cahyadi menghimbau dan berpesan, jika ada yang melihat aktifitas mencurigakan bisa melapokan hal tersebut kepada pihaknya atau kepada pihak yang berwenang.
“Bisa misalnya difoto atau di video sebagai bukti, bisa menghubungi kami ke nomor 082153059704 atau langsung datang ke kantor kami di Jalan Pembangunan Ujung, tepatnya di seberang kantor Dishub Kota Banjarmasin,” tuturnya.
Untuk sementara, pihaknya bakal membicarakan terlebih dahulu dengan pimpinan terkait pemasangan mengganti lampu yang hilang.
“Koordinasi dulu dengan pimpinan, takutnya dipasang lagi, hilang lagi tanpa ada pengawasan khusus,” pungkasnya.
Hilangnya belasan lampu sorot RGB yang ada di badan Jembatan Merdeka Banjarmasin, rupanya sudah sampai ke telinga Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Diketahui, lampu sorot RGB di jembatan Merdeka itu diduga dicuri orang tak bertanggung jawab.
Padahal fungsi lampu itu untuk memperindah jembatan pada saat malam hari. “Kami ada sampaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan (Dishub) untuk lighting atau lampu yg mati agar segera diganti,” ungkap Ibnu Sina, Rabu (21/09) siang.
Tak hanya lampu di jembatan Merdeka, Ibnu pun meminta dinas terkait untuk memperbaiki lampu-lampu lain yang mati seperti di kawasan Menara Pandang. “Itu supaya gemerlap kawasan Banjarmasin saat hari jadi,” pintanya.
Nantinya, Ibnu mengatakan bahwa, pihaknya akan memastikan lampu-lampu hias baik itu di kawasan Jembatan atau dipusat kota berfungsi.
Ditanya bagaimana sikap Pemko Banjarmasin untuk meminimalisir terjadinya kehilangan lampu seperti ini? Ibnu mengatakan pihaknya bakal memperketat pengawasan.
“Dan kita juga harus himbau warga kota agar sama-sama menjaga fasilitas yang ada,” ujarnya.
“Paling tidak masyarakat kita edukasi bahwa fasilitas umum itu kita nikmati sama-sama,” sambungnya.
Tak hanya itu, pucuk pimpinan Kota Kayuh Baimbai itu juga bakal melakukan pemasangan CCTV di publik, untuk pengawasan lebih ketat.
“Itu memastikan agar terpantau dengan baik. Dan paling tidak memberikan efek jera jika ada pelaku ditindak lanjuti,” tuntasnya. (Kin/K-3)