Hal ini dingatkan karena selama ini robohnya dan ambruknya sejumlah reklame dan baliho berukuran besar yang terpasang di kota ini sudah beberapa kali terjadi
BANJARMASIN, KP – Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi meminta agar Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) meneliti kembali terhadap konstruksi baliho dan reklame.
Hal itu dikemukakannya guna mengantisipasi terjadinya musibah atau hal-hal tidak diinginkan.
” Mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan dan kemungkinan disertai cuaca ekstrim, ” kata Afrizaldi kepada {KP} Selasa (4/10/2022).
Sebelumnya ia mengemukakan, robohnya dan ambruknya sejumlah reklame dan baliho berukuran besar yang terpasang di kota ini sudah beberapa kali terjadi.
Sehubungan peristiwa yang bisa mengancaman keselamatan warga itu lanjutnya, dibutuhkan pemeriksaan ulang terhadap seluruh konstruksi reklame atau baliho terlebih yang sudah lama terpasang karena pondasinya kemungkinan sudah mengalami keropos.
Anggota dewan dari F-PAN ini mengakui, meski pemasangan reklame dan baliho memberikan kontribusi terhadap penerimaan PAD. Namun Pemko Banjarmasin juga memiliki kewajiban untuk menjaga keselamatan warga terhadap berdirinya atau pemasangan reklame/baliho tersebut.
” Apalagi izinnya sudah habis dan tidak diberikan perpanjangan lagi,” papar politisi Muda PAN ini.
Lebih jauh ia mengingatkan, pengawasan dan pemeriksaan secara rutin terhadap konstruksi baliho atau reklame ini tidak hanya setelah didirikan, tapi juga harus dilakukan sebelum dipasang.
Kembali ia menandaskan, pengawasan dan pemeriksaan secara ketat ini dibutuhkan guna menghindari ambruknya baliho atau reklame tersebut.
Jelasnya Pemko Banjarmasin harus memastikan konstruksi setiap pemasangan reklame atau baliho dalam kondisi aman dan kokoh.”Jangan hanya memberikan izin, tetapi setelah itu tak ada pengawasan,” kata Afrizaldi.
Selain antisipasi ambruknya papan reklame atau baliho, Aprizaldi juga memperingatkan antisipasi pohon tumbang yang juga sangat membahayakan pengguna jalan.
Afrizaldi berharap, agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kiranya memperhatikan soal tersebut.
Pada bagian ia berpendapat penanaman pohon persis di tepi jalan atau di tengah jalan perlu dievaluasi kembali.
” Apalagi di atas trotoar sebab fasilitas ini untuk pejalan kaki dan mestinya tidak boleh ada sesuatu yang menghalang-halangi. Baik itu pohon ataupun pot bunga,”demikian kata Afrizaldi. (nid/K-3)
