Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kotabaru

SMAN 1 Pamukan Selatan Memprihatinkan

×

SMAN 1 Pamukan Selatan Memprihatinkan

Sebarkan artikel ini
IMG 20221018 WA0060 scaled

Kotabaru, KP – Lokasi II Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pamukan Selatan, di Desa Gunung Calang, Kabupaten Kotabaru, kondisinya memprihatinkan. Bahkan bangunannya dianggap tak layak untuk standar belajar.


Hal tersebut terungkap saat Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi bertandang ke sekolah tersebut usai kegiatan menjaring aspirasi (reses), Selasa (18/10) sore, bersama jajaran Pemprov Kalsel.

Kalimantan Post


Yani Helmi menyatakan kekecewaannya atas kondisi tersebut, kendati tidak bisa menyalahkan SKPD pengampunya, karena idealnya, Lokasi II SMA Negeri 1 Pamukan Selatan bisa mendapat bantuan yang layak agar proses belajar mengajar bisa lebih nyaman.


“Kita kecewa dengan kondisi sekolah yang menyedihkan. Mau dibawa kemana dunia pendidikan ini,” tambah politisi Partai Golkar.


Mirisnya lagi, satuan pendidikan yang merupakan cabang induk SMA Negeri 1 Pamukan Selatan di Desa Tanjung Semalantakan Kotabaru ini hanya beratapkan terpal, beralas semen, kursi dan meja kayu seadanya.


“Terlebih, pengadaan dua kelas baru merupakan hasil bantuan swadaya guru dan keikhlasan dari warga setempat,” ujar Yani Helmi.


Ditambahkan, kondisi ini jelas sangat memalukan, namun apakah sudah diinformasikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel atau belum.


Selain itu, jarak tempuh lokasi ini cukup jauh dari sekolah induk. Dua kelas di Lokasi II hasil swadaya guru dan masyarakat ini ternyata kondisinya juga memprihatinkan bahkan hanya berdinding plafon gipsum yang sudah mulai rapuh.

“Tetapi ada yang lebih parah lagi dan di bawah kolong rumah. Bayangkan mereka sangat niat mau belajar, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.


“Atas nama rakyat untuk Kotabaru daratan saya minta tolong fasilitas ini dibenahi karena infrastrukturnya tidak standar,” jelas Yani Helmi.

Baca Juga :  Pelanggar Bea Cukai Diancam Denda Tiga Kali Lipat dari Standard


Di samping tingginya keinginan mengenyang pendidikan, keadaan ini harus segera ditindaklanjuti. Apalagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel harus turun ke lapangan.

IMG 20221018 WA0061


“Bayangkan, mereka belajar dalam keadaan kehujanan atau kondisi alam sebagainya. Lihat saja atap dan dindingnya terpal, lantainya juga tidak dipasang ubin, bagaimana peserta didik mau belajar dengan nyaman,” tuturnya paman Yani , sapaan akrab Yani Helmi.


Sementara satu ruangan beratap dan berdinding terpal ini digunakan oleh kelas XII untuk mengikuti setiap mata pelajaran. Serta rata-rata seluruh pembinanya adalah tenaga pendidik yang kini masih berstatus sebagai honorer.


“Kita mohon agar kondisi ini segera ditindaklanjuti,” ungkap wakil rakyat yang membidangi ekonomi dan keuangan di DPRD Kalsel.


Sementara itu, Kepala Desa Gunung Calang, M Arafah mengatakan, agar layak dan sesuai standar, pemerintah desa setempat telah menghibahkan lahan seluas 2 hektare untuk membangun baru lokasi dua SMA Negeri 1 Pamukan Selatan Kotabaru.


“Hibah lahan sudah dilakukan, bahkan bangunan tersebut sempat bercampur dengan Tsanawiyah dan TK Al Quran, yang digunakan bergantian” bebernya.

Soal bangunan dua kelas dan satu ruang guru tersebut merupakan hasil swadaya puluhan tahun silam dari Pemerintah Desa Gunung Calang sebesar Rp180 juta.


Diungkapkan, fasilitas ini dibangun sekitar tahun 90an dan anggarannya murni dari APBDesa hasil dari retribusi tambang dan sisanya dari swadaya masyarakat.


“Jujur, kami tak mengambil keuntungan dari situ karena hajat keseluruhan untuk membangun sekolah,” paparnya.


Terkait keadaan ruang kelas XII Lokasi II SMA Negeri 1 Pamukan Selatan dengan bangunan yang terbuat dari terpal itu diprakirakan sudah berjalan sekitar lima tahunan lebih. Serta kondisinya terpaksa harus dinikmati seadanya.


“Semoga aspirasi kami untuk mendapatkan hak pendidikan yang sama dapat terwujud termasuk pembenahan infrastrukturnya,” tambahnya. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan