Marabahan, KP – Evaluasi nilai KLA Barito Kuala tahun 2022 yang mendapat skor 562 dengan tingkatan Pratama oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Belum tarcapainya nilai maksimal Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) melaksanakan workshop evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) bertempat di Selidah Marabahan Selasa (7/2). Workhsop yang dihadiri berbagai sektor terkait mulai dari SKPD, Kepolisian, Rutan, Pengadilan, Camat se-Kabupaten Barito kuala, Forum Anak Daerah, organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan.
Sekda Batola melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan membuka kegiatan workshop.
“Perlu sinergitas untuk KLA, gugus tugas yang tergabung dalam kluster karena masih kurang mencapai nilai maksimal, melalui workshop tujuan kita meningkatkan dari Pratama ke Madya. Disepakatinya rencana aksi setiap kluster untuk mempercepat program KLA 2023. Ada 5 (lima) kluster, 1 (satu) Kelembagaan, Kecamatan dan Desa. Saya kira optimistis kita bisa mencapai Madya”. Papar Rusmadi.
Ada 24 indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang terbagi kedalam 5 kluster, yaitu Hak Sipil dan Kebebasan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pendidikan Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya serta kluster Perlindungan Khusus.
Kepala DPPKBP3A Batola Hj. Harliani. S.IP., M.Si menjelaskan tentang pencapaian penilaian dan target KLA Barito Kuala tahun 2023. Workshop juga diisi diskusi masing-masing kluster dan penyampaian hasil diskusi oleh koordinator atau perwakilan kluster.
“Saat ini forum anak daerah kita libatkan disemua kegiatan, termasuk musrenbang untuk bisa mendengarkan suara anak. Selain itu kasus perkawinan anak menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya. (ang/K-6)
