Tanjung Selor, KP – Warga yang tengah asyik menyaksikan pertandingan sepak bola antar kampung di Jalan Sultan Kasimuddin, Tanjung Palas Hilir, RT 1, Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Selasa (5/9) dibuat panik.
Betapa tidak, saat pertandingan tengah berlangsung terjadi peristiwa kebakaran.
Ketua RT 1 Tanjung Palas Hilir, Ardiansyah mengatakan, kebakaran bermula dari rumah seorang warga bernama Zainuddin kemudian merambat ke tiga rumahnya lainnya.
Rumah Ardiansyah sendiri tak luput dari amukan api yang berkobar hebat karena ditiup angin kencang.
“Tidak sempat menyelamatkan barang, tinggal baju di badan. Saat ini satu anak sedang sekolah, satunya kuliah dan yang lain ikut dengan saya bersama istri ke lapangan bola,” tuturnya.
Ardiansyah mengaku keluar dari rumah bersama anggota tim sepak bola menuju lapangan bola di taman Tepian Sungai Kayan
sekitar 16.00 Wita untuk mengikuti pertandingan dalam rangkaian perayaan HUT RI ke-78 tahun 2023.
Ardiansyah mengatakan, jarak rumah dengan lapangan sepak bola sekitar 100 meter. Tidak begitu lama tiba di lapangan sepak bola, tiba-tiba ratusan penonton di pinggir lapangan dikejutkan melihat asap tebal membumbung tidak jauh dari lokasi pertandingan bola.
“Mungkin belum 15 menit kita berada di lapangan dan belum sempat main tiba-tiba terlihat asap besar membumbung tinggi, dan ternyata kebakaran berasal dari belakang rumah karena angin kencang begitu cepat merambah ke rumah lainnya, termasuk rumah kami,” kata ayah dari empat orang anak itu.
Diperkirakan terdapat lima kepala keluarga (KK) dari empat rumah serta 22 jiwa yang kehilangan tempat tinggal akibat kejadian tersebut.
Kebakaran itu tanpa ada korban jiwa namun nilai cukup besar karena satu rumah tempat usaha foto copy adalah semi permanen sedangkan rumah lain dari bahan kayu.
Berdasarkan keterangan petugas Dinas Pemadam Kebakaran Bulungan, setidaknya ada tujuh mobil tangki pemadam yang diturunkan sehingga kobaran api dari musibah kebakaran hampir satu jam itu bisa dikendalikan.
Selain itu, lokasi kebakaran dekat dengan Sungai Kayan memudahkan upaya petugas dalam menjalankan operasi pemadaman, terlihat meski angin kemarau berhembus kencang namun kobaran api bisa dikendalikan untuk tidak merambah ke bangunan kayu di pemukiman padat penduduk itu.(ant/K-4)
